IST |
ACEH
SELATAN - Ketua Harian PeTA Aceh menilai telah terjadi
perampokan uang rakyat secara terang-terangan oleh penguasa di Aceh yang
melibatkan wakil rakyat untuk memperkaya diri mereka sendiri dengan cara-cara
sistematis.
Hal tersebut disampaikan
T. Sukandi kepada LintasAtjeh.com, di Tapaktuan, Senin (23/01/2017), mencermati
kegaduhan dana hibah 650 milyar yang telah dikucurkan pada sasaran yang tidak
jelas.
Menurutnya, hal ini tidak
sekedar membodohi rakyat Aceh tapi mereka juga telah mengkadali penegak hukum
baik institusi Kepolisian dan Kejaksaan.
"Mereka telah
melecehkan KPK karena semua institusi ini dinilai dan dianggap masyarakat Aceh
tidak berdaya dalam mengusut tindak korupsi yang sangat luar biasa ini dari
segi bobot jumlah kerugian negara atas keserakahan para pelakunya," sebut
T. Sukandi tegas.
Sebagai informasi, Calon
Gubernur Zaini Abdullah membuka ke publik soal dana bantuan yang pernah dialokasikan
untuk mantan kombatan GAM sebesar Rp 650 miliar. Dana tersebut menurut Abu Doto
telah dialokasikan saat dirinya menjabat sebagai gubernur aktif untuk para
kombatan, namun diduga anggaran tersebut hanya dinikmati oleh segelintir
orang.[Red]