ACEH TAMIANG - Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Aceh, Nasruddin, menyampaikan bahwa dirinya sangat terkejut ketika membaca kliping salah satu berita koran harian Waspada, terbitan edisi Kamis, tanggal 4 Juni 2009 lalu, yang berjudul 'Direktur Eksekutif Lembah Tari Diancam Bunuh'.
Kepada LintasAtjeh.com, Senin (09/01/2017), Nasruddin mengatakan pada pemberitaan tersebut dikabarkan bahwa saat acara pertemuan penyelesaian sengketa lahan warga Desa Tanjung Binjai, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang, bersama pihak Pemkab setempat dan BPN di Aula Kantor Bupati Aceh Tamiang, pada Senin (01/06/2009) lalu.
Kepala BPN Aceh Timur, Musril Pane mengungkapkan bahwa dirinya pernah ditelepon oleh seseorang yang menyampaikan pengancaman akan membunuh Direktur Eksekutif LembAHtari, Sayed Zainal, M.SH.
Nasruddin menjelaskan, dalam pengakuannya Mursil mengungkapkan informasi pengancaman pembunuhan terhadap Sayed Zainal dihadapan para petinggi Pemkab Aceh Tamiang, juga petinggi dari jajaran Intel Polres Aceh Tamiang, dan tokoh masyarakat Desa Tanjung Binjai. Mursil membuat pengakuan bahwa yang menelpon dirinya saat itu adalah salah seorang masyarakat Tamiang Hulu, namun dirinya tidak tahu siapa orangnya.
Ironisnya, kata Nasruddin, saat itu Mursil mengaku tidak mengenal pihak pengancam yang menelpon dirinya. "Bukankah nomor telepon seluler pihak pengancam masih tersimpan di teleponnya, dan sangatlah menjadi keharusan bagi Mursil untuk melaporkan insiden pengancaman terhadap Sayed Zainal kepada pihak penegak hukum.
"Karena hal tersebut menyangkut keselamatan seorang Direktur Eksekutif LembAHtari, Sayed Zainal, M.SH, yang sedang memperjuangkan hak rakyat kecil di Kabupaten Aceh Tamiang," ujar Nasruddin.
"Bagi diri saya, pengakuan yang disampaikan Mursil pada saat acara pertemuan penyelesaian sengketa lahan warga Desa Tanjung Binjai, Kecamatan Bendahara, di Aula Kantor Bupati Aceh Tamiang, pada Senin (01/06/2009) lalu terkesan aneh dan juga janggal," terang Nasruddin.
Terkait hal tersebut, LintasAtjeh.com, Mursil Pane belum bisa dikonfirmasi.
Sementara, Direktur Eksekutif LembAHtari, Sayed Zainal, M.SH, saat ditemui di Posko LembAHtari, sembari tersenyum mengatakan biasanya pihak pengancam pembunuhan akan selalu menghubungi langsung pihak yang akan dibunuh.
Aneh rasanya pihak pembunuh yang disampaikan Mursil saat itu tidak pernah sekalipun menghubungi dirinya. Pertanyaan saya, kenapa pihak pembunuh hanya menghubungi Mursil?
"Semoga masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang dapat menela'ah sendiri tentang pengakuan Mursil," kata Sayed Zainal.[Zf]