LANGSA - Pilkada Serentak 2017 tinggal menghitung hari. Provinsi Aceh juga akan menggelar pemilihan Gubernur-Wakil Aceh serta bupati dan walikota, diharapkan dapat berjalan dengan aman dan kondusif.
Pilkada merupakan pesta rakyat yang demokratis dan dijamin undang-undang bagi pemilik hak suara. Tapi jangan lupa, saat memilih, kenali kandidat yang ada tentunya yang memiliki kwalitas, kredibilitas dan kapabilitas serta sosok yang amanah bagi masyarakat nanti.
"Dalam kampanye terbuka yang dilaksanakan masing-masing kandidat, diharapkan masyarakat dapat mengenali calon kandidat yang betul-betul memikirkan rakyat dan nasib Aceh kedepan melalui visi-misi yang disampaikan," demikian kata Ketua DPC PPWI Kota Langsa Eka Sahputra, SE, kepada LintasAtjeh.com, Kamis (26/01/2017), di Langsa.
Lanjut dia, pada tanggal 15 Februari nanti, setiap warga yang memiliki hak pilih wajib hadir ke TPS untuk memilih salah satu kandidatnya.
"Jangan sampai golput! Karena satu suara akan menentukan nasib rakyat 5 tahun kedepan," tegas Eka.
Masih kata dia, pilkada merupakan pesta demokrasi, dijamin undang-undang atas hak politik masing-masing individu (masyarakat). Jadi jangan sampai demokrasi terganggu, yang justru dapat memecah belah persatuan dan kesatuan rakyat Aceh. Pilihan boleh beda, geutanyo meusyedara (Kita bersaudara).
"PPWI Langsa berharap, pilkada berjalan demokrasi tanpa ada intimidasi, intervensi, maupun paksaan, sehingga pemilih bisa menggunakan hak suaranya dengan aman dan nyaman. Selain itu diharapkan Aparat Kepolisian dan jajaran TNI bisa bekerja profesional dan netral dalam menjaga keamanan saat kampanye, pencoblosan dan pasca penghitungan suara," pintanya.
"Demikian juga, jajaran penyelenggara Pilkada baik KIP maupun Panwaslih, jangan sampai merugikan salah satu kandidat sehingga harapan seluruh masyarakat Aceh untuk mendapatkan sosok pemimpin Aceh yang diharapkan dapat terwujud," pungkas Eka Sahputra, SE.[Red]