IST |
BONE - Dua gadis remaja di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, diperkosa 10 pria. Kedua korban diperkosa secara bergilir di pematang sawah.
Polisi sendiri hingga kini masih mendalami identitas para pelaku.
Korban berinisial MA (15) dan NU (14), siswi SMP mendatangi Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Kajuara pada pukul 14.00 Wita, Minggu (29/01/2017).
Kedua korban diantar oleh kerabatnya guna melaporkan peristiwa yang dialaminya. Mereka mengaku diperkosa oleh sepuluh orang pria secara bergiliran.
"Dia takut keluar rumah, jadi saya antar langsung ke sini melapor," kata Iwan, kerabat korban.
Peristiwa yang dialami oleh kedua korban ini terjadi pada Jumat, 13 Januari 2016 lalu, pukul 20.00 Wita. Saat itu, kedua korban yang merupakan warga Desa Gareccing, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone, ini hendak berkunjung ke rumah kerabatnya di Kabupaten Sinjai dengan menggunakan angkutan umum (angkot). Namun di dalam angkot, salah seorang pelaku berinisial AR alias Enol mengajak kedua korban untuk turun dengan diiming-imingi akan diantar ke tujuan menggunakan sepeda motor.
Terbuai dengan bujukan pelaku, kedua korban akhirnya turun dari angkot, tepatnya di perbatasan Kabupaten Bone-Kabupaten Sinjai.
MA kemudian membonceng AR, sementara NU diantar teman AR yang belum diketahui identitasnya. Namun, bukannya diantar ke rumah kerabatnya, korban malah dibawa ke areal persawahan di Dusun Tobunne, Desa Gona, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone.
Di lokasi inilah kedua gadis malang ini diperkosa secara bergiliran. MA mengaku dipaksa melayani nafsu AR sebanyak dua kali, sementara NU diperkosa sembilan pria.
"Saya di pematang sawah, kalau temanku (NU) di rumah-rumah sawah, dan banyak orang yang perkosa dia, ada sembilan orang," kata MA, saat menjalani pemeriksaan di Mapolsek Kajuara.
Setelah memperkosa kedua korban, pelaku kemudian mengantar mereka ke rumah kerabat korban di Kabupaten Sinjai. Pelaku pun mengancam korban akan dibunuh jika melaporkan peristiwa tersebut kepada kerabatnya.
Aparat kepolisian yang dikofirmasi terkait dengan peristiwa ini mengaku masih mendalami identitas para pelaku.
"Iya, hari ini saya ada di Polsek Kajuara dan korban sebelumnya trauma, jadi melapor kemarin. Kalau para tersangka saat ini kami masih mendalami identitasnya," kata AKP Hardjoko yang dikonfirmasi melalui telepon seluler Senin (30/01/2017) pada pukul 12.00 Wita.[Kompas]