-->

Yayasan Geutanyoe Hadiri Undangan Amnesty International Jepang

02 Desember, 2016, 01.44 WIB Last Updated 2016-12-01T19:55:02Z
JEPANG - Direktur Internasional dari Geutanyoe Foundation (Yayasan Geutanyoe), Lilianne Fan, saat ini sedang berada di Jepang guna mengikuti  serangkaian acara atas undangan dari Amnesty Internasional Jepang, yang dilaksanakan pada tanggal 27 November-9 Desember 2016.

Amnesty Jepang mengundang Liliane Fan, yang mengerti mengenai pengungsi  Rohingya dan bertindak pada respon kemanusiaan untuk memberikan serangkaian kuliah umum di 4 lokasi di seluruh Jepang, adapun kiranya untuk membahas dan bertukar pandangan tentang isu-isu hak asasi manusia terutama mengenai tentang pengungsi di Asia Tenggara berfokus pada situasi Rohingya.

Briefing pertama pada tanggal 29 November 2016 berada di Majelis Tinggi Jepang (Parlemen). Dewan Liga Amnesty International sebagai pihak penyelenggara mengangakat tema "Status pengungsi Asia Tenggara."

Pada saat briefing, Parlemen Liga Amnesty International terdiri dari Ketua Parlemen Bipartisan, Hidehisa Otsuji dari Majelis Tinggi. Lillianne memaparkan beberapa gambaran para pengungsi di Asia Tenggara termasuk situasi Rohingya yang tengah menghadapi kebijakan diskriminatif dari Pemerintah Myanmar dan telah diusir dari rumah mereka.

"Saya ingin terus fokus pada situasi saat ini para pengungsi, yang telah menjadi perhatian global," katanya.

Selain itu, anggota lainnya Hiroe Makiyama yang juga dari Majelis Tinggi mengatakan dalam sambutannya pembukaan, ingin terus bekerja untuk masalah hak asasi manusia internasional di masa depan."

Pada 30 November 2016 (Rabu), Direktur Internasional yayasan Geutanyoe, Lilianne Fan menggelar kuliah dengan tema "Krisis pengungsi dan Peran Jepang" yang mana diselengarakan atas kerjasama Universitas Kanagawa dan Amnesty Internasional Jepang.  Lebih dari 50 orang menghadiri perkuliahan.

Terdapat 65 juta orang telah diusir dari rumah mereka akibat konflik, penganiayaan atau bencana di seluruh dunia. sebagai bagian dari kampanye "iWelcome" global pada pengungsi.

Amnesty Internasional Jepang memutuskan untuk mengundang spesialis untuk mengatasi masalah perlindungan pengungsi dan bantuan darurat bagi para pengungsi di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia.

Para peserta sangat tersentuh oleh pemutaran film dari yayasan Geutanyoe, "Sahabat Laut" terutama bagaimana para nelayan Aceh menyelamatkan pengungsi. Juga bagaimana masyarakat dan Pemerintah Aceh memberikan bantuan serta menyambut guna memberikan keselamatan, memperlakukan mereka dengan kasih sayang dan bermartabat.

Film ini sekarang telah memiliki subtitledalam bahasa Jepang dan dapat dilihat di (https://www.youtube.com/watch?v=CdChUiQ9MBY).

Lilianne juga menyajikan beberapa kegiatan  kerja Yayasan Geutanyoe dengan pengungsi Rohingya di Aceh dan Malaysia, yang mana menekankan bahwa fokus dari Yayasan Geutanyoe adalah melindungi dan memberdayakan para pengungsi melalui pendidikan, memberikan akses ke pembangunan kesehatan dan keterampilan dalam segala bidang. Dan pentingnya untuk selalu bekerja dengan masyarakat lokal yang telah menyambut pengungsi.

Kuliah umum juga akan diadakan di beberapa kota di Jepang seperti Tokyo, Osaka dan Nagoya dan pada tanggal 6 Desember, Lilianne telah diundang oleh UNHCR untuk pertemuan resmi dengan Departemen Kehakiman.[Rls]
Komentar

Tampilkan

Terkini