-->


Tim Agupena Aceh Hibur Anak-Anak Daerah Pedalaman Korban Gempa Pidie Jaya

15 Desember, 2016, 13.05 WIB Last Updated 2016-12-15T23:01:10Z
PIDIE JAYA - Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena Aceh) bersama Relawan Balai Baca serta staff USAID Prioritas Kabupaten Bireuen mengantarkan bantuan langsung serta menghibur anak-anak di posko pengungsi gempa daerah pedalaman Kabupaten Pidie Jaya, Kamis (15/12/2016).

Daerah yang dikunjungi meliputi Desa Jiem Jiem, Aki Teungoh dan Abah Lueng, merupakan desa di Kecamatan Bandar Baru, kabupaten setempat yang merasakan efek gempa 7 Desember 2016.

Desa-desa tersebut mengalami kerusakan yang sangat parah, diantaranya terdapat satu korban jiwa namun rumah permanen rata-rata rusak dan roboh. Informasi itu didapatkan oleh Tim Agupena dari kepala mukim setempat Tgk. Daud Ismail dan Danki Kompi Senapan B Mayor Faisal di tempat pengungsian.

Kehadiran Tim Agupena di dua posko pengungsian di daerah tersebut disambut baik oleh Danki Kompi Senapan B Jiem Jiem dan juga disambut hangat dari kalangan pengungsi dan perangkat desa.

Hal itu terlihat saat Tim Agupena menurunkan bantuan tanggap daruratnya serta saat menghibur anak-anak di pengungsian.

Noviati Maulida Rahmah selaku Pembina Agupena Aceh dan menjadi koordinator tim relawan mengunjungi daerah Mantan Panglima GAM alm. Abdulah Syafie di pedalaman Pijay.

"Menurutnya bantuan tanggap darurat yang diberikan itu berupa sembako, perlengkapan belajar mengajar dan kebutuhan anak-anak. Bantuan itu terkumpul dari sejumlah guru penulis yang tergabung dalam Agupena Indonesia," ujar dia.

Tak itu saja, Novi juga menggandeng tim Relawan Guru Balai Baca dan Staff USAID Prioritas Bireuen untuk menyempurnakan kunjungan kemanusian itu. Setelah menyerahkan bantuan, mereka menyempatkan diri menghibur anak-anak dengan hiburan yang sangat mendidik, dari membaca bersama, terbimbing, tebak pikiran dan sandiwara kecil dalam kontek pembelajaran ringan bagi anak-anak.

"Setelah masa tanggap daraurat pihak Agupena juga akan menggalang bantuan dalam hal teknis dan lainnya untuk kembali membantu ibu-ibu dan para anak-anak agar kembali dapat bersekolah normal seperti biasanya. Walau tidak belajar di gedung yang rata-rata sudah hampir roboh di Kecamatan Banda Baru," ungkap Novi.

“Kedepan kita akan inisiasikan pemberdayaan ekonomi kreatif perempuan korban gempa. Sedangkan untuk anak-anak akan kita galang bantuan perangkat belajar mengajar serta akan kami upayakan pengiriman relawan guru, doakan saja,” kata Noviati yang sudah banyak membina Group Cagok Siswa di Kota Juang. [Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini