ACEH TAMIANG - Acara sosialisasi calon Bupati/Wakil Bupati Aceh Tamiang nomor urut satu, Ir. Rusman dan HM Ichsan (RI-1), yang dilaksanakan di Kawasan Pajak Pagi Kota Kuala Simpang, disambut hangat dan meriah oleh seribuan warga masyarakat setempat, Jum'at (31/12/2016) malam.
Pantauan Lintasatjeh.com, acara sosialisasi yang diawali dengan kata sambutan dari Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Tamiang, Tgk Yusuf Jali, dihadiri oleh sejumlah tokoh pendukung 'kemenangan' calon Bupati/Wakil Bupati Aceh Tamiang nomor urut satu, Ir. Rusman dan HM Ichsan (RI-1).
Selain dihadiri oleh calon Bupati/Wakil Bupati Aceh Tamiang nomor urut satu Ir. Rusman dan HM Ichsan, Ketua KPA Tgk Yusuf Jali, juga ada Ketua Partai Aceh (PA) Dilza Fatia, Sekretaris PA Syahri El Nasir S.Kom, Ketua Partai Gerindra Suprianto, Wakil Ketua Partai Golkar Suprianur SH, Tokoh Kota Kota Kuala Simpang yang juga Anggota DPRK Partai PA Fadlon, Orator Muda Haprizal Rozi, S.Kom, para Anggota Dewan dari PA dan Golkar, dan Ketua Relawan RI-1 Burhanudin alias Cek Bur.
Saat penyampaian kata sambutan dari Ketua Relawan Pemenangan Rusman - Ichsan (RI-1), Burhanudin alias Cek Bur, suasana acara semakin hidup. Berkali-kali Cek Bur meneriakkan yel-yel 'Rusman-Ichsan Menang!' dan disambut dengan teriakan yel-yel dari seribuan warga masyarakat yang hadir.
Tepuk tangan ribuan warga masyarakat semakin hangat ketika Cek Bur mendendangkan dua pantun "Tanjung katung airnya biru, anak dara berbaju biru, kalau kampung ingin maju, jangan lupa pilih nomor satu. Pok ambai-ambai belalang kupu-kupu, bapak- ibu jangan ragu, pilih nomor satu."
Sementara, calon Bupati Aceh Tamiang nomor urut satu, Ir. Rusman, yang didampingi oleh calon wakil bupati HM Ichsan, memaparkan program kerja mereka dengan menggunakan media proyektor (infokus), sehingga para warga masyarakat yang hadir pada acara sosialisasi tersebut mudah mencerna dan memahami tentang segala program kerja yang dipaparkan.
Paparan Rusman tentang 7 (tujuh) program kerja pasangan RI-1 adalah, penguatan kapasitas pelaksana unsur Syariat Islam, pengembangan sarana infrastruktur fisik, pengembangan sumber daya manusia, jaminan akses modal, pendapatan dan pelayanan publik, reforma agraria, pengembangan dunia usaha dan industri, dan pembangunan kampung swadaya mandiri sejahtera.
"Jangan lagi masyarakat Aceh Tamiang menjadi kuli di negerinya sendiri," demikian ungkap Rusman.[Zf]
