ACEH TIMUR - Ribuan warga memadati acara silaturrahmi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur, Ridwan Abubakar dan Tgk. Rani, yang dipusatkan di Desa Blang Andam, Seuneubok Pidie, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, Senin (26/12/2016).
Pada acara silaturrahmi pasangan Nektu-Polem tersebut, tampil sebagai Juru Kampaye, Ibrahim, S. Sos alias Tgk. Bugeh. Dalam kegiatan itu hadir Abi Jakfar, anggota DPRK Aceh Timur Junaidi dari PPP dan Tgk. Adam dari Partai NasDem, juga hadir Juru Bicara FPI Aceh Timur, Zulkarnaini.
Dalam orasinya, Tgk. Bugeh menjelaskan bahwa di Aceh ada tiga partai lokal yakni Partai Aceh (PA), Partai Nasional Aceh (PNA), dan PDA yang masih dalam NKRI. Selain itu, dirinya juga tidak mau mengakui Wali Nanggroe yang sedang menjabat saat ini.
Ia mengungkapkan, apabila PA mau berdebat dengannya, saya siap untuk berdebat. “Kalau mau berdebat ayo, akan tuntaskan demi kebenaran,” kata Tgk. Bugeh.
Dia juga menjelaskan, bahwa Aceh adalah milik semua masyarakat Aceh, bukan milik PA. Oleh karena itu, kita mengharapkan Nektu harus menang sebagai Bupati Aceh Timur pada Pilkada 2017 mendatang.
“Untuk itu, kita harapkan kepada seluruh masyarakat Aceh Timur untuk memilih Nektu-Polem sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur, dan jangan lupa juga untuk memberi suara kepada Irwandi-Nova,” paparnya.
Sementara itu, Abi Jakfar menjelaskan, selama ini di Aceh, khususnya di Aceh Timur sangat kurang pengajian di desa-desa.
“Kita harapkan jika Nektu-Polem menang akan menghidupkan pengajian di setiap desa, dan juga pemberdayaan guru gaji. Pembangunan balai pengajian, serta syari’at Islam harus berjalan sampai ke desa-desa,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Mantan DPRA Ridwan Abubakar yang akrap disapa Nektu itu menyampaikan apabila dirinya menang, maka akan memperhatikan pendidikan baik pendidikan Agama Islam, maupun pendidikan nasional, mulai dari SD, MI, sampai perguruan tinggi.
Ia juga mengharapkan masyarakat dalam menghadapi pilkada pada 15 Februari 2017 mendatang agar tidak perlu takut, atas intimidasi, dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Kita harus mengikuti perjalanan para ulama kita terdahulu. Jadikan itu sebagai panutan sebagaimana yang telah di ajarkan oleh Rasullullah SWT,” paparnya.
“Mari kita ikut petunjuk ulama, dan kita juga akan menghapuskan pajak Nanggroe. Bila nanti kombatan yang tidak mematuhi, maka akan kita tindak,” ujar Mantan Dewan DPRA Ridwan Abu Bakar, sapaan akrapnya Nektu.
Ribuan masyarakat yang hadir sangat antusias mendengarkan orasi Nektu, dan tidak ada yang beranjak pulang sampai acara itu selesai.[Rls]