ACEH TIMUR - Musibah gempa bumi yang terjadi di Pijay itu merupakan teguran dari Maha Pencipta, karena selama ini kita larut dengan hiasan dunia. Pasca gempa bumi dan tsunami 2004 yang lalu, kita kehilangan karakter ke-Acehan yang penuh tata krama, sopan santun dan penuh keakraban dalam menumbuhkembahkan generasi yang berbudi luhur untuk membangun bangsa dan negara.
Hal itu disampaikan Ketua Lembaga Acheh Future Razali Yusuf kepada LintasAtjeh.com, melalui pesan elektroniknya, Sabtu (10/12/2016).
Razali yang akrab dengan sapaan Cek Li mengatakan namun hal itu seakan terkikis oleh masa yang mulai dirasuki karakter dan budi pekerti barat yang lebih disukai generasi sekarang. Padahal itu belum tentu baik untuk kita dan generasi kita untuk di masa yang akan datang.
"Sebelumnya kita bersatu dalam segala hal, termasuk dalam membangun masjid dan dayah-dayah, tapi sekarang kebersamaan telah sirna. Masyarakat berpikir karena sekarang ada bantuan dari pemerintah atau lembaga lain, sehingga sebagian masyarakat alergi bila kita meminta sumbangan. Bahkan ada masyarakat yang menanyakan dana dari pemerintah kan sudah ada tapi masih saja meminta sumbangan," bebernya.
Hal diatas juga tidak perlu kita salahkan orang lain dan sepatutnya kita salahkan diri kita masing-masing terlebih dahulu untuk menuju perubahan perilaku dan sikap yang dianjurkan sebagai khalifah di bumi.
Lanjut Cek Li, kemudian mari kita membangun hubungan yang baik antara masyarakat dengan pemimpin untuk lebih harmonis. Ditambah lagi kedepan menyonsong pemilihan kepala daerah. Pasca kejadian gempa 07 Desember 2016 yang meluluhlantakkan sebagian Aceh menjadi torehan duka bersama dan yang telah pergi bersamaan musibah itu adalah panggilan Tuhan menuju syurganya.
"Sedangkan yang ditinggalkan untuk bersabar semoga kita ditingkatkan ketaqwaan kepada-NYA," harapnya.
Razali juga mengajak kedepan untuk menentukan sikap yang bijak dalam memilih pemimpin yang dapat menjadi imam masyarakat secara luas, pemimpin yang memiliki wawasan dan peka terhadap gesekan-gesekan di tingkat masyarakat yang berpengaruh pada keterpurukan kondisi alam, semoga kita semua mendapatkan petunjuk dalam titah-NYA.[Red]