-->

Ini Sebab Aksi Demo Pegawai RSUD Langsa

05 Desember, 2016, 03.46 WIB Last Updated 2016-12-05T18:40:35Z


LANGSA - Banyaknya dugaan yang timbul di kalangan masyarakat tentang adanya pihak-pihak yang menunggangi dan permainan politik dalam aksi demonstrasi pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa tanggal 29 November 2016 lalu, menjadi bahan perbincangan di setiap sudut Kota Langsa.

Isu dan dugaan yang timbul di kalangan masyarakat ini menggugah Forum Bhayangkara Indonesia (FBI) untuk melakukan investigasi guna mengungkap kebenaran isu tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa orang yang terlibat dalam aksi demo tersebut menyimpulkan bahwa, timbulnya aksi ini didasari oleh bentuk spontanitas dari para petugas medis, paramedis, penunjang medis, administrasi serta manajemen RSUD Langsa, karena para karyawan RSUD merasa tertekan, terancam dan terintimidasi dibawah kepemimpinan Dr. Syarbaini, M.Kes.  


Hal tersebut disampaikan T. Firdausin Nazar, Divisi Investigasi Hukum & HAM Forum Bhayangkara Indonesia kepada LintasAtjeh.com, Minggu (04/12/2016), di Langsa.

“Karena merasa tertindas dan terancam, para karyawan RSUD Langsa melakukan demo, jadi tidak ada unsur politik atau kepentingan pihak-pihak tertentu,” ungkap T. Firdausin Nazar yang akrab disapa Ados.

Ia menambahkan bahwa, ketidaknyamanan dalam bekerja para petugas/karyawan RSUD Langsa dapat mengakibatkan kurang konsentrasi dalam melakukan pelayanan terhadap pasien dan keluarga pasien, sehingga menimbulkan iklim kerja yang tidak kondusif di RSUD Langsa.

Sementara itu, Irwansyah, salah seorang wartawan senior Kota Langsa mengatakan bahwa  pada saat sebelum dipimpin Syarbaini,  suasana kerja di RSUD Langsa telihat nyaman dan tidak ada aksi-aksi yang melawan pimpinan.


“Tetapi semenjak  Syarbaini menjabat sebagai Direktur RSUD Langsa, suasana itu langsung berubah menjadi tidak kondusif, hal ini bisa dirasakan di seluruh bagian, bidang, instalasi maupun unit yang ada di RSUD Langsa,” ujarnya.

“Karena suasana dan situasi kerja yang diciptakan oleh Dr. Syarbaini jauh dari expektasi yang mereka harapkan, sehingga menjadi pemicu terjadinya aksi demo," pungkasnya.[Sm]
Komentar

Tampilkan

Terkini