-->

Diduga Buaya Serang Nelayan Singkil Hingga Tewas

01 Desember, 2016, 18.38 WIB Last Updated 2016-12-01T18:49:30Z
ACEH SINGKIL -  Yamonaha Gule (26) berprofesi sebagai nelayan, warga Dusun Kepeng, Desa Asantola, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, ditemukan sudah tak bernyawa lagi.

Kondisinya sangat mengenaskan saat ditemukan, luka tercabik cabik pada leher, pangkal paha dan daerah sekitar kemaluan korban.

Diduga korban diserang buaya saat mencari teripang bersama kedua temannya di perairan Kepulauan Matahari, Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Selasa 29 November 2016 antara pukul 10.00-23.10 WIB.

Komandan Pangkalan Angkatan Laut Simeulue, Letkol Laut (P) Agus Purwanto, SH melalui Dan Unit Intel Lanal Simeulue Letda Laut (E) Prabowo, SH, menjelaskan korban bersama dua orang temannya yakni Melianus Zega (26) dan Sabahati Laoli (35) ,pada Selasa 29 November 2016, berangkat dari Desa Asantola, Kecamatan Pulau Banyak Barat, menuju perairan Pulau Matahari Kecamatan Pulau Banyak untuk mencari teripang.

Selanjutnya sekitar  pukul 10.00 WIB, korban turun sendiri ke laut tanpa ditemani oleh dua teman korban, guna untuk mencari teripang hanya berbekal sebuah senter dan alat selam. Setelah ditunggu hingga pukul 11.30 WIB, korban pun tidak kunjung kembali. Curiga dengan tidak kembalinya korban, akhirnya salah seorang teman korban berinisiatif mencari korban. Namun sayangnya yang ditemukan hanya senter korban yang masih menyala didalam laut.

Mendapati senter, teman korban kembali naik dan menyampaikan hal tersebut kepada teman yang satunya lagi, selanjutnya mereka mencoba untuk berteriak sambil memanggil nama korban.

"Sayangnya, korban juga tidak berhasil ditemukan, sebaliknya didekat lokasi tempat korban mencari teripang terlihat ada seekor buaya. Akhirnya kedua teman korban pulang serta melaporkan peristiwa tersebut kepada keluarga dan pihak-pihak yang terkait, diduga korban telah dimangsa buaya," ujar Prabowo.

Mendengar kabar demikian, keluarga, para nelayan, panglima laot dan pihak-pihak terkait lainnya langsung melakukan upaya pencarian hingga menyisir sejumlah wilayah perairan Pulau Matahari Kecamatan Pulau Banyak.

“Sekitar pukul 14.00 WIB, pada Kamis 1 Desember 2016, korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan luka tercabik-cabik pada leher dan pada pangkal paha atau daerah sekitar kemaluan korban saat ditemukan di Pulau Arogan,” terangnya.

Ia mengatakan dengan melihat kondisi yang ada, dan adanya warga yang melihat buaya disekitar tempat korban ditemukan, diduga korban diterkam atau digigit buaya hingga tewas.

Terpisah, Warga Pulau Banyak, Azwar Tanjung mengatakan disekitar peraiaran Pulau Matahari memang dikenal banyak buayanya, sehingga melihat kondisi korban saat ditemukan, diduga korban telah diserang oleh buaya.

"Dari kondisi jasad korban, warga Asantola, Pulau Banyak Barat menilai kalau korban dimakan oleh buaya, apalagi mereka beralasan, dilokasi yang sama, sebelumnya juga ada korban yang dimangsa buaya," pungkasnya.[AS/JML]
Komentar

Tampilkan

Terkini