ACEH
SINGKIL - Yamonaha
Gule (26) berprofesi sebagai nelayan, warga Dusun Kepeng, Desa Asantola,
Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, ditemukan
sudah tak bernyawa lagi.
Kondisinya sangat
mengenaskan saat ditemukan, luka tercabik cabik pada leher, pangkal paha dan
daerah sekitar kemaluan korban.
Diduga korban diserang
buaya saat mencari teripang bersama kedua temannya di perairan Kepulauan
Matahari, Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Selasa 29 November
2016 antara pukul 10.00-23.10 WIB.
Komandan Pangkalan
Angkatan Laut Simeulue, Letkol Laut (P) Agus Purwanto, SH melalui Dan Unit
Intel Lanal Simeulue Letda Laut (E) Prabowo, SH, menjelaskan korban bersama dua
orang temannya yakni Melianus Zega (26) dan Sabahati Laoli (35) ,pada Selasa 29
November 2016, berangkat dari Desa Asantola, Kecamatan Pulau Banyak Barat,
menuju perairan Pulau Matahari Kecamatan Pulau Banyak untuk mencari teripang.
Selanjutnya sekitar pukul 10.00 WIB, korban turun sendiri ke laut
tanpa ditemani oleh dua teman korban, guna untuk mencari teripang hanya
berbekal sebuah senter dan alat selam. Setelah ditunggu hingga pukul 11.30 WIB,
korban pun tidak kunjung kembali. Curiga dengan tidak kembalinya korban,
akhirnya salah seorang teman korban berinisiatif mencari korban. Namun
sayangnya yang ditemukan hanya senter korban yang masih menyala didalam laut.
Mendapati senter, teman
korban kembali naik dan menyampaikan hal tersebut kepada teman yang satunya
lagi, selanjutnya mereka mencoba untuk berteriak sambil memanggil nama korban.
"Sayangnya, korban
juga tidak berhasil ditemukan, sebaliknya didekat lokasi tempat korban mencari
teripang terlihat ada seekor buaya. Akhirnya kedua teman korban pulang serta
melaporkan peristiwa tersebut kepada keluarga dan pihak-pihak yang terkait,
diduga korban telah dimangsa buaya," ujar Prabowo.
Mendengar kabar demikian,
keluarga, para nelayan, panglima laot dan pihak-pihak terkait lainnya langsung
melakukan upaya pencarian hingga menyisir sejumlah wilayah perairan Pulau
Matahari Kecamatan Pulau Banyak.
“Sekitar pukul 14.00 WIB,
pada Kamis 1 Desember 2016, korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal
dunia dengan luka tercabik-cabik pada leher dan pada pangkal paha atau daerah
sekitar kemaluan korban saat ditemukan di Pulau Arogan,” terangnya.
Ia mengatakan dengan
melihat kondisi yang ada, dan adanya warga yang melihat buaya disekitar tempat
korban ditemukan, diduga korban diterkam atau digigit buaya hingga tewas.
Terpisah, Warga Pulau
Banyak, Azwar Tanjung mengatakan disekitar peraiaran Pulau Matahari memang
dikenal banyak buayanya, sehingga melihat kondisi korban saat ditemukan, diduga
korban telah diserang oleh buaya.
"Dari kondisi jasad
korban, warga Asantola, Pulau Banyak Barat menilai kalau korban dimakan oleh
buaya, apalagi mereka beralasan, dilokasi yang sama, sebelumnya juga ada korban
yang dimangsa buaya," pungkasnya.[AS/JML]