ACEH BESAR - Layaknya pengetahuan umum, demam
berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) merupakan jenis penyakit demam akut
yang disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus, dengan genus
Flavivirus, atau dikenal dengan nama Virus dengue. Penyakit ini ditularkan pada
manusia melalui nyamuk Aedes Aegypti.
Dari
data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh menunjukkan, jumlah kasus demam
berdarah (DBD) 2016 sebanyak 93 kasus. Jumlah tersebut sudah menurun dari angka
tahun 2015," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar Anita SKM
MKes,Sabtu (3/12/2016) kepada LintasAtjeh.com.
"Pada
saat ini penyakit DBD masih terus menjadi ancaman, lantaran hujan yang masih
kerap turun. Agar angka kasus DBD dapat ditekan, pihaknya meminta masyarakat
untuk berpartisipasi secara penuh terkait pencegahan dan penularan.
Tempat-tempat sekitar rumah rawan menjadi sarang berkembang biaknya nyamuk
aedes aegypti," ucap Anita.
Pihaknya
meminta masyarakat Aceh Besar menjaga kebersihan lingkungan. Gotong royong
perlu dilakukan sebelum menelan korban. Sebab, genangan air merupakan salah
satu sarang nyamuk aedes aegypti. Dengan demikian, diharapkan masyarakat tidak
membuang benda yang mudah tergenang air saat hujan.
“Anita
juga menyarankan perilaku hidup sehat bisa dilakukan perorangan dan bersama.
Bisa dimulai dari lingkungan rumah tangga. Misalkan, kamar mandi dibersihkan
secara berkala. Hal itu sebagai upaya agar tidak ada jentik nyamuk di bak
mandi,” tukasnya.
"Dijelaskan
tim kesehatan telah melakukan fogging atau pengasapan sebanyak 63 kali selama
2016, dalam mencegah penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Ada tiga
Kecamatan yang rawan kasus DBD yaitu Kecamatan Kuta Baro, Ingin jaya dan
Darussalam," pungkas Anita.[DW]