-->

Aceh Tracker Ekspedisi Gunung Segama Aceh Tamiang 2016

10 Desember, 2016, 09.58 WIB Last Updated 2016-12-11T07:02:56Z

ACEH TAMIANG - Kawasan pegunungan tropis Aceh selalu memiliki daya tarik tersendiri dalam dunia pendakian penjelahahan gunung. Setelah melakukan persiapan pendakian selama 3 minggu, Tim Aceh Tracker kembali melanjutkan program ekspedisi Jelajah 100 Puncak Aceh (JAPAKEH) di Kawasan Pegunungan Tamiang Hulu, Aceh Tamiang.

Ekspedisi JAPAKEH VIII Aceh Tracker ini mentargetkan puncak Gunung Segama dengan ketinggian 1965,4 mdpl (meter diatas permukaan laut) berdasarkan keterangan peta (topografi) Rupa Bumi Indonesia 1978. Berdasarkan peta tersebut, sebagaimana halnya gunung lain di wilayah Aceh, di puncak Gunung Segama terdapat pilar (tugu beton) ukuran 50 x 50 x (tinggi) 150cm dengan registrasi nomor S (Sekunder) 214 (terukir pada plat marmar) yang ditempel di salah satu sisi beton. Pilar ini adalah buatan Belanda untuk kepentingan Project Jaring Triangulasi utk pemeta mereka di Aceh pada rentang tahun 1930-an.

“Puncak atau Kawasan Gunung Segama yang merupakan titik puncak tertinggi di wilayah Aceh Tamiang ini dapat diakses melalui Kuala Blutan yang notabene salah satu spot wisata Aceh Tamiang di Tamiang Hulu dan juga Desa Kaloy, Kecamatan Tamiang Hulu, Aceh Tamiang,” demikian disampaikan Wakil Humas Aceh Tracker, Said Muhammad Chaidi kepada LintasAtjeh.com, Sabtu (10/12/2016), melalui siaran persnya.

Tim Ekspedisi JAPAKEH VIII Aceh Tracker yang terdiri dari Said Murthaza (32) sebagai Ketua Tim dengan Yusnita Putri, SP (27) dan Rizki, S.I.Kom (26) sebagai anggota tim mempersiapkan perbekalan selama 13 hari penjelajahan dengan tambahan 3 hari paket logistik untuk menempuh lebih 20km. Sebelum ekspedisi, Tim juga melapor dan berkoordinasi dengan Polres Aceh Tamiang, Muspika Tamiang Hulu dan Pak Rabiansyah yang merupakan Datok Penghulu Desa Kaloy. Tim diantar menggunakan mobil taft-badak ke rangkang di Kuala Blutan oleh (driver) Rasid, warga Desa Kaloy.

Sesuai Standart Operating Procedure (SOP) Aceh Tracker untuk pelaksanaan eksplorasi alam bebas, Tim Ekspedisi wajib diback-up Tim D-Track (Unit Rescue Internal) Aceh Tracker yang dikoordinir oleh Nailul Autar dan dimonitor oleh Uun Fajaruna, SE.Ak selaku Plt. Ketua Aceh Tracker. Yusnita Putri adalah satu-satunya perempuan dalam Tim Ekspedisi yang juga merupakan masyarakat asli Aceh Tamiang asal Babo, Bandar Pusaka.

Ekspedisi JAPAKEH VIII Aceh Tracker dilaksanakan sejak tanggal 29 November 2016. Setelah menempuh perjalanan selama 10 hari, dengan vegetasi di dominasi pohon jenis damar dan jenis-jenis rotan akhirnya Tim mencapai Puncak Pilar Gunung Segama pada tanggal 8 Des 2016 pukul 18.27 WIB setelah 2 hari melakukan summit attack dari posisi/ketinggian 1350mdpl pada jarak 3,5km dari titik target. Jarak pandang kurang dari 20m slama pendakian baik malam maupun siang hari akibat kabut adalah bagian dari tantangan yg dihadapi Tim selama ekspedisi.

Di sepanjang jalur penjelajahan juga ditemukan bekas-bekas perintisan oleh kelompok/grup masyarakat yg berkeperluan di sekitar Gunung Segama. Berdasarkan kondisi sekitar pilar yang masih 100% utuh diketahui bahwa Aceh Tracker bukan Tim Pertama yang mencapai pilar setelah Belanda mendirikan pilar tersebut krn tempo lalu Tim menemukan sekitar pilar telah ada bekas-bekas laluan/rintisan yang tidak terlalu lama (perkiraan tahun 2016).

“Meskipun setelah menempuh perjalanan selama 8 jam 7 menit, akhirnya Tim berhasil mencapai puncak pada waktu jelang malam. Sehingga proses dokumentasi jadi tidak maksimal. Setelah mendokumentasikan pilar sebagai autentification, Tim kembali ke camp summit attack dan tiba pada pukul 03.40 pagi setelah melalui 8 jam perjalanan malam-dini hari. Bagi Aceh Tracker melakukan perjalanan pada malam hari tentu dengan teknik dan taktik khusus, sehingga tidak direkomendasikan untuk dilakukan penelusur rimba lainnya,” pungkasnya.

Program Jelajah Puncak Aceh (JAPAKEH) Aceh Tracker 2012/2022 yang dimulai sejak Maret 2012 hingga Desember 2016 telah menggapai 14 puncak Aceh diantaranya :

1.   Glee Batee Meucica (2140mdpl/Aceh Besar),
2.   Gle Trieng (1875mdpl/A.Besar),
3.   Gle Meutala (1951mdpl/A.Besar),
4.   Gle Meundom (1851mdpl/A.Besar),
5.   Gle Bae (1588,6mdpl/A.Besar),
6.   Gle Goh Dua (1401mdpl/A.Besar),
7.   Gle Sijuek (1451mdpl/A.Besar),
8.   Gle Duek (1400mdpl/A.Besar),
9.   Gunung api Peutsagoe (2431mdpl/Pidie),
10. Gle Suku (1646mdpl/A.Besar),
11. Cot/gunong Goh (931mdpl/Bireun),
12. Gunung Lojang (2559mdpl/Gayo Lues),
13. Gunung Lembu (3050mdpl/Gayo Lues) dan Gunung Segama (1965,4mdpl/Aceh Tamiang)
[Rls]
Komentar

Tampilkan

Terkini