ACEH
TAMIANG - Kawasan pegunungan tropis Aceh selalu memiliki daya
tarik tersendiri dalam dunia pendakian penjelahahan gunung. Setelah melakukan
persiapan pendakian selama 3 minggu, Tim Aceh Tracker kembali melanjutkan
program ekspedisi Jelajah 100 Puncak Aceh (JAPAKEH) di Kawasan Pegunungan
Tamiang Hulu, Aceh Tamiang.
Ekspedisi JAPAKEH VIII
Aceh Tracker ini mentargetkan puncak Gunung Segama dengan ketinggian 1965,4
mdpl (meter diatas permukaan laut) berdasarkan keterangan peta (topografi) Rupa
Bumi Indonesia 1978. Berdasarkan peta tersebut, sebagaimana halnya gunung lain
di wilayah Aceh, di puncak Gunung Segama terdapat pilar (tugu beton) ukuran 50
x 50 x (tinggi) 150cm dengan registrasi nomor S (Sekunder) 214 (terukir pada
plat marmar) yang ditempel di salah satu sisi beton. Pilar ini adalah buatan
Belanda untuk kepentingan Project Jaring Triangulasi utk pemeta mereka di Aceh
pada rentang tahun 1930-an.
“Puncak atau Kawasan
Gunung Segama yang merupakan titik puncak tertinggi di wilayah Aceh Tamiang ini
dapat diakses melalui Kuala Blutan yang notabene salah satu spot wisata Aceh
Tamiang di Tamiang Hulu dan juga Desa Kaloy, Kecamatan Tamiang Hulu, Aceh
Tamiang,” demikian disampaikan Wakil Humas Aceh Tracker, Said Muhammad Chaidi kepada
LintasAtjeh.com, Sabtu (10/12/2016), melalui siaran persnya.
Tim Ekspedisi JAPAKEH VIII
Aceh Tracker yang terdiri dari Said Murthaza (32) sebagai Ketua Tim dengan
Yusnita Putri, SP (27) dan Rizki, S.I.Kom (26) sebagai anggota tim
mempersiapkan perbekalan selama 13 hari penjelajahan dengan tambahan 3 hari
paket logistik untuk menempuh lebih 20km. Sebelum ekspedisi, Tim juga melapor
dan berkoordinasi dengan Polres Aceh Tamiang, Muspika Tamiang Hulu dan Pak
Rabiansyah yang merupakan Datok Penghulu Desa Kaloy. Tim diantar menggunakan
mobil taft-badak ke rangkang di Kuala Blutan oleh (driver) Rasid, warga Desa
Kaloy.
Sesuai Standart Operating
Procedure (SOP) Aceh Tracker untuk pelaksanaan eksplorasi alam bebas, Tim
Ekspedisi wajib diback-up Tim D-Track (Unit Rescue Internal) Aceh Tracker yang
dikoordinir oleh Nailul Autar dan dimonitor oleh Uun Fajaruna, SE.Ak selaku
Plt. Ketua Aceh Tracker. Yusnita Putri adalah satu-satunya perempuan dalam Tim
Ekspedisi yang juga merupakan masyarakat asli Aceh Tamiang asal Babo, Bandar
Pusaka.
Ekspedisi JAPAKEH VIII Aceh
Tracker dilaksanakan sejak tanggal 29 November 2016. Setelah menempuh
perjalanan selama 10 hari, dengan vegetasi di dominasi pohon jenis damar dan
jenis-jenis rotan akhirnya Tim mencapai Puncak Pilar Gunung Segama pada tanggal
8 Des 2016 pukul 18.27 WIB setelah 2 hari melakukan summit attack dari
posisi/ketinggian 1350mdpl pada jarak 3,5km dari titik target. Jarak pandang
kurang dari 20m slama pendakian baik malam maupun siang hari akibat kabut
adalah bagian dari tantangan yg dihadapi Tim selama ekspedisi.
Di sepanjang jalur
penjelajahan juga ditemukan bekas-bekas perintisan oleh kelompok/grup
masyarakat yg berkeperluan di sekitar Gunung Segama. Berdasarkan kondisi
sekitar pilar yang masih 100% utuh diketahui bahwa Aceh Tracker bukan Tim
Pertama yang mencapai pilar setelah Belanda mendirikan pilar tersebut krn tempo
lalu Tim menemukan sekitar pilar telah ada bekas-bekas laluan/rintisan yang tidak
terlalu lama (perkiraan tahun 2016).
“Meskipun setelah menempuh
perjalanan selama 8 jam 7 menit, akhirnya Tim berhasil mencapai puncak pada
waktu jelang malam. Sehingga proses dokumentasi jadi tidak maksimal. Setelah
mendokumentasikan pilar sebagai autentification, Tim kembali ke camp summit
attack dan tiba pada pukul 03.40 pagi setelah melalui 8 jam perjalanan
malam-dini hari. Bagi Aceh Tracker melakukan perjalanan pada malam hari tentu
dengan teknik dan taktik khusus, sehingga tidak direkomendasikan untuk
dilakukan penelusur rimba lainnya,” pungkasnya.
Program Jelajah Puncak
Aceh (JAPAKEH) Aceh Tracker 2012/2022 yang dimulai sejak Maret 2012 hingga
Desember 2016 telah menggapai 14 puncak Aceh diantaranya :
1. Glee Batee Meucica (2140mdpl/Aceh Besar),
2. Gle Trieng (1875mdpl/A.Besar),
3. Gle Meutala (1951mdpl/A.Besar),
4. Gle Meundom (1851mdpl/A.Besar),
5. Gle Bae (1588,6mdpl/A.Besar),
6. Gle Goh Dua (1401mdpl/A.Besar),
7. Gle Sijuek (1451mdpl/A.Besar),
8. Gle Duek (1400mdpl/A.Besar),
9. Gunung api Peutsagoe (2431mdpl/Pidie),
10. Gle Suku
(1646mdpl/A.Besar),
11. Cot/gunong Goh
(931mdpl/Bireun),
12. Gunung Lojang
(2559mdpl/Gayo Lues),
13. Gunung Lembu
(3050mdpl/Gayo Lues) dan Gunung Segama (1965,4mdpl/Aceh Tamiang)
[Rls]