ACEH UTARA - Telah banyak darah rakyat Aceh sejak 4 Desember 1976. Kemudian Aceh damai setelah tsunami menimpa bumi serambi Mekkah itu. Hal tersebut disampaikan Ketua LSM Acheh Future Razali Yusuf kepada LintasAtjeh.com, Sabtu (3/12/2016).
"Telah banyak darah rakyat Aceh membasahi bumi Serambi Mekah dan puluhan ribu jawa melayang, mereka rela bekorban dalam memperjuangkan keadilan. Namun pada tahun 2004 silam, Allah menegur kita melalui bencana tsunami yang memakan korban ratusan ribu rakyat Aceh Meninggal dunia, dengan bencana tsunami tersebut, Aceh reda dari konflik dan berujun dengan perdamain di Helsinki," kata Razali Yusuf.
Maka dengan hal tersebut, lanjutnya, mari intropeksi diri, dari mana dulu kita melangkah, tujuannya kena, dan saat ini kita sudah sampai dimana. Dalam rangka memperinhati 4 Desember Minggu besok, Razali Yusuf mengajak masyarakat Aceh untuk berdoa bersama di tempat tempat yang telah disediakan.
"Apabila tidak bisa hadir, berdoa saja di rumah, sebagai tanda kita peduli pada Alhm syuhada yang telah mengobankan diri demi keta semua. Jangan kita lupa pada jasa mereka, karna keberanian syuhada syahadalah kita bisa menik manikmati hasil perjuangan walau tidak seperti apa yang di harapkan," tambahnya. Seraya mengatakan, mari kita berstu kembali untuk mewujutkan impian generasi penerus kita yang menunggu warisan dari leluhurnya.[Red]