ACEH
TIMUR - Sungguh memprihatinkan warga Kecamatan Pante Bidari,
yang ada di tiga desa dalam kecamatan tersebut, yaitu Desa Pante Rabong, Desa
Alue Ie Merah, dan Seuneubok Tuha, terlihat jalan rusak parah dan sangat sulit
untuk dilalui, baik dengan jalan kaki hingga menggunakan kendaraan roda dua
atau empat.
Jalan sepanjang 6
kilometer tersebut rusak parah semenjak tahun 2009 hingga kini, bahkan sudah
mencapai satu periode ini belum ada perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten
Aceh Timur.
Salah satu warga Pante
Rambong, Darmansyah kepada media, Kamis (24/11/2016), menyampaikan keinginannya
dan sangat berharap kepada Bupati Aceh Timur, siapapun yang terpilih nanti,
agar memperhatikan nasib warga yang tinggal daerah pedalaman Kecamatan Pante
Bidari, Kabupaten Aceh Timur.
"Kami hidup selama
ini sangat memprihatikan, baik warga petani maupun pelajar yang melintasi jalan
ini. Saat anak pergi sekolah penuh rintangan, bila jalan kaki atau dengan
kendaraan roda dua harus membuka sepatu dan sandal agar bisa mendorong
kendaraannya bila terjebak di jalan tersebut. Kami serba susah karena jalan
berlumpur, kendaraan roda empat sering terjebak dan harus ada bantuan dari
warga untuk mendorong,” ungkapnya.
Kata dia, jalan ini tembus
ke Desa Sarah Gala, berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara. Dimana jalannya
mencapai puluhan kilometer lebih dari jalan raya Medan-Banda Aceh, namun yang
paling parah rusaknya sekitar 6 Kilometer. Apalagi kalau musim hujan seperti
bulan 11 dan 12 ini, kami sangat
kewalahan menghadapi medan jalan untuk keluar ke kecamatan. Terutama untuk
mengangkut hasil tani atau untuk berbelanja hari-hari.
“Kami harap pemerintah
daerah bisa memperhatikan masyarakat Kecamatan Pante Bidari dengan kenyamanan
untuk pulang pergi mengangkut hasil tani atau aktifitas hari-hari. Kami tidak
meminta yang lain hanya kami minta untuk diaspal jalan tersebut, jangan biarkan
kami hidup dalam kemiskinan dan terisolir sehingga menciptakan kebodohan karena
faktor lingkungan yang tidak mendukung," pungkas Darmansyah.[Mhd]