
Gabungan Organisasi/Lembaga Islam yang menamakan diri 'Forum Umat Islam Aceh Tamiang' bergerak dari Masjid Syuhada Karang Baru, dan kemudian berorasi di Kantor Bupati Aceh Tamiang, dan Kantor DPRK, selanjutnya massa menuju ke Mapolres Aceh Tamiang, kemudian berakhir di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kuala Simpang.
Pernyataan sikap Forum Umat Islam Aceh Tamiang adalah sebagai berikut:
1. Meminta kepada Presiden RI, Joko Widodo jangan mengkhianati Amanat Rakyat, Pancasila dan UUD '45, dengan membiarkan berkembang kembali komunis-komunis baru yang dapat merusak seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Meminta kepada Presiden RI, Joko Widodo jangan mengkhianati Amanat Rakyat, Pancasila dan UUD '45, dengan membiarkan dan memberikan kemudahan kepada pihak asing, khususnya Cina untuk berinvestasi yang berpotensi NKRI terjajah kembali (Neo Kolonialis).
3. Meminta kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar segera tangkap dan tahan Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang telah menghina Al-Qur'an, Ulama dan Umat Islam serta lepaskan Buni Yani dari jeratan hukum tanpa syarat.
4. Kepada penguasa dan pimpinan partai politik di Jakarta tidak mengadu domba antar kepentingan umat beragama, dan tidak menciptakan isu-isu makar terhadp umat Islam yang berjuang untuk penegakan hukum berkaitan penghinaan umat Islam, Al-Qur'an, dan Ulama.
5. Dan meminta kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk bersikap tegas mempertahankan fatwa yang sudah diterbitkan berkaitan penistaan agama.
Forum Umat Islam Aceh Tamiang, yang dikoordinir oleh Tgk Banta, Sayed Zainal M.SH, Tgk Munir, Muhammad Aswal, Mustafa Kamal, Haprizal Rozi, S.Sos, dan Syahrel Nasir, saat menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati dijumpai oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Administrasi, Mix Donal. Sementara di Gedung DPRK Aceh Tamiang, disambut oleh sejumlah anggota DPRK di antaranya, Juanda, SIP, Ustad Dedi Suriansah, Miswanto, Juniati, S.Farm dan Sumiyem.
Selain menggelar aksi demonstrasi, massa juga memohon bantuan dana dari para pejabat, juga dari pengendara yang melintas di jalan raya untuk biaya keberangkatan untuk ikut aksi demo akbar di Jakarta pada 2 Desember 2016 mendatang.[Zf]