ACEH BESAR
- Proyek irigasi di sepanjang Jalan Kayee
Lee, Kecamatan Ingin Jaya, berbahaya bagi pengendara. Para pengguna jalan harus
ekstra hati-hati selama pengerjaan proyek irigasi yang tidak memperhitungkan
keselamatan pengguna jalan karena menumpuk seenaknya material di badan jalan.
Para pengawas ataupun pengerja proyek dinilai tidak profesional.
Ini
dikarenakan banyak bahan material seperti batu gunuung, pasir kerikil asal main
letak saja di lokasi bahkan hingga memakan badan jalan tersebut. Mulai dari
Simpang masuk Jalan Kayee Lee hingga ke Jalan Ateuk, Kecamatan Simpang Tiga,
banyak terlihat bebatuan dan pasir kerikil yang menjadi penguasa jalanan.
Azwar
warga Aceh Besar kepada LintasAtjeh.com, Sabtu (19/11/2016), menjelaskan bahwa
proyek tersebut seakan tanpa pengawasan dikarenakan bahan material sampai
memakan badan jalan bukan hanya terjadi satu hari saja. Melainkan sudah
berjalan hampir satu bulan lebih.
"Pernah
saya bilang sama pengerja proyek ini agar dirapikan bebatuan yang memakan badan
jalan digeser kesamping sedikit," kata Azwar.
Ia
sangat menyayangkan kalau kondisi jalan sempit ditambah material batu gunung
yang tidak ada kontrol dari pengawas proyek bisa membahayakan para pelintas
jalan Kayee Lee. Azwar meminta agar pihak Pemkab Aceh Besar untuk turun
menindak pengerjaan yang bisa membahayakan pengendara.
"Jangan
gara-gara batu-batu berserakan di jalan jadi ada korban jiwa. Bisa saja
dituntut yang mengerjakan proyek irigasi ini. Jangan sampai juga masyarakat
disini menyurati Pemkab Aceh Besar agar lebih baik proyek ini dihentikan.
Daripada sampai memakan korban jiwa karena keteledoran di proyek ini,"
ucap Azwar.
Sementara
itu, Marwan Muhammad pengguna jalan yang juga warga Aceh Besar yang sama
menilai pengerjaan proyek irigasi ini tidak
memikirkan keselamatan warga akibat yang dibuatnya itu, karena proyek
ini setiap hari memacetkan jalan.
"Banyak
tumpukan material yang tidak teratur ditambah lagi macet terus jalan ini. Batu
gunung dan pasir kerikil sampai memakan badan jalan. Kita harap Pemkab Aceh
Besar juga harus melihat kondisi jalan tersebut, setiap menjelang jam pulang
anak sekolah kemacetan tak bisa dihindari lagi. Apalagi saat menjelang pulang
kerja. Karena jalan ini juga sebagai jalan alternatif jadi sangat ramai," tutupnya.
Salah
seorang anggota DPRK Aceh Besar Zulfikar, SH, kepada LintasAtjeh.com yang
kebetulan melewati jalan tersebut juga sangat menyesalkan kesemrautan
pelaksanaan pekerjaan yang terkesan tidak memperhitungkan kenyamanan warga.
Akibat macetnya arus lalu lintas di lokasi proyek.
Politisi Partai NasDem itu terpaksa turun dari kendaraan dan memfungsikan diri sebagai pengatur lalulintas yang sedang macet total.[DW]
Politisi Partai NasDem itu terpaksa turun dari kendaraan dan memfungsikan diri sebagai pengatur lalulintas yang sedang macet total.[DW]