BIREUEN -
Gampong Raya Tambo yang terletak di pertengahan Kecamatan Peusangan menjadi
saksi sejarah panjang perjuangan Bangsa Aceh dalam mempertahankan harkat dan
martabatnya, beberapa kejadian dimasa lalu sampai dengan saat ini masih tetap
membekas di memory masyarakat dalam Sagoe Tgk. Di Ceukok.
Hal tersebut
dikisahkan oleh Afrijal Mussanna atau yang biasa dipanggil dengan Kacamoto yang
menjabat sebagai Panglima Sagoe, kepada media disela-sela Acara Silaturrahmi H
Khalili SH dengan masyarakat.
Acara Silaturrahmi
tersebut dilaksanakan, Minggu (27/11/2016), dimana anggota KPA dan PA di
dalam Sagoe Tgk. Di Ceukok mengundang H. Khalili, SH, beserta Yusri Abdullah untuk
memaparkan visi dan misi kepada masyarakat di dalam sagoe tersebut.
Disela-sela acara silaturrahmi
tersebut, Kacamoto mengisahkan militansi masyarakat dalam Sagoe Tgk. Di Ceukok
dalam sejarah perjuangan bangsa Aceh pada masa konflik.
"Di Blang Panjoe
berdiri camp konsentrasi kombatan yang bernama Tgk. Di Ceukok, pagi itu tahun
2002 dalam sebuah operasi fajar terjadi pengepungan sebuah rumah yang ditempati
oleh 5 orang kombatan GAM. Pengepungan tersebut mengakibatkan Yusriadi (Si
Kleung), Julhadi (Zul) dan Junaidi (Si Di) meninggal dunia dan seorang pemilik
Rumah yang bernama Nur Anshari ditangkap dan terkahir juga meninggal di dalam
penjara Kajhu," kisah Kacamoto.
Menurut Kacamoto kejadian
tersebut sempat diabadikan dalam sebuah foto oleh salah seorang wartawan yang
sampai dengan saat ini foto tersebut seakan menjadi simbol perihnya sejarah perjuangan
bangsa Aceh.
Kepada media, Kacamoto
mengatakan bahwa dirinya Optimis masyarakat di dalam sagoe Tgk. Di Ceukok masih
mendukung Partai Aceh.
"Kami pengurus KPA
dan PA di dalam Sagoe Tgk. Di Ceukok Optimis masyarakat Bireuen khususnya dalam
sagoe Tgk. Di Ceukok masih mencintai dan menginginkan PA menang, karena
masyarakat tidak mungkin melupakan sejarah panjang perjuangan bangsa
Aceh", tutup Panglima Sagoe tersebut.
Sementara itu, H. Khalili,
SH, dalam acara silaturrahmi yang dilaksanakan di Gampong Raya, dihadapan warga
yang hadir menegaskan kembali komitmentnya untuk membersihkan tata kelola
pemerintahan, fokus pengembangan pendidikan dan kesehatan serta pembangunan
infrastruktur pertanian kalau diberikan kepercayaan oleh masyarakat di
Kabupaten Bireuen.
Selain itu H. Khalili juga
mengajak masyarakat yang hadir untuk sama-sama mendukung dan membangun Partai
Aceh yang menjadi salah satu kebanggaan bangsa Aceh.
"Saya yakin masyarakat
yang ada di dalam Sagoe Tgk. Di Ceuko banyak terlibat dalam sejarah perjuangan
bangsa Aceh. Maka kedepan marilah sama-sama kita menangkan PA sebagai salah
satu kebanggaan bangsa Aceh, karena PA adalah milik masyarakat Aceh bukan milik
sekelompok orang saja," ujar H. Khalili dalam orasinya.[DIMA]