IST |
JAKARTA -
Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi meminta agar semua pihak dapat
percaya pada kinerja tim Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang dibentuk
pemerintah guna menyelesaikan persoalan keberadaan pabrik Semen Indonesia
(Semen Rembang) di Jawa Tengah.
Yoga beralasan, saat ini
merupakan era keterbukaan sehingga tim KLHS juga pasti bekerja secara obyektif
dan sebaik-baiknya sebab siapapun bisa mengamati. Apalagi sebelumnya persoalan
pabrik Semen Rembang sudah masuk ke ranah hukum dan itu menjadi lebih kuat
secara fungsi pengawasan untuk membuat tim KLHS serius bekerja.
"Pembentukan tim KLHS
menunjukkan keseriusan pemerintah untuk segera menyelesaikan persoalan Semen
Rembang. Sangat bagus pemerintah membentuk tim ini segera sebab ada masalah.
Kenapa tidak dari dulu," ujar Yoga, Rabu (23/11/2016).
Tim KLHS yang akan bekerja
melakukan studi kelayakan keberadaan pabrik Semen Rembang, Yoga meminta agar
memberikan hasil yang memuaskan semua pihak. Jangan sampai nanti ketetapan
hasilnya, kata Yoga, membuat masyarakat rugi dan ternyata ada kerusakan lingkungan.
Menurut Yoga, ada beberapa
hal yang seharusnya menjadi catatan tim KLHS melakukan kerjanya. Pertama,
membantu lagi izin lingkungan bila memang bisa diperbaiki dan dinyatakan
Rembang aman untuk penambangan semen, kedua adalah memastikan bahwa tidak ada
hak masyarakat yang diabaikan.
"Ketiga, membantu
berlangsungnya konsesi pembebasan lahan yang belum selesai, kemudian juga
memastikan keberadaan industri semen bermanfaat untuk masyarakat karena
memberikan kesejahteraan," ujar Yoga.
Yoga berpendapat,
sebetulnya pada masalah Semen Rembang yang menjadi pokok perkara soal izin
lingkungan, dapat saja diperbaiki dan diajukan kembali. Kendati begitu, dia
juga menekankan perlunya komunikasi yang baik ke depannya antara industri
dengan masyarakat, ulama, pemuda dan tokoh daerah setempat.
"Sampaikan, jelaskan
ke mereka mengenai tujuan pembangunan pabrik Semen Rembang dapat meningkatkan
kemakmuran daerah serta menyejahterakan," ungkap Yoga.
Terkait persoalan Semen
Rembang ini, Yoga meyakini pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo, tidak
akan menghentikan kegiatan industrinya. Justru dia mempertanyakan alasan bila
ada pihak-pihak yang memperkirakan pabrik Semen Rembang bakal di stop.
"Lho, sekarang saya
balik tanya, apa iya pemerintah bakal menghentikan industri Semen Rembang?
Pemerintah tidak mungkin menyetop Semen Rembang," tutur Yoga.
Sebelumnya, Mahkamah Agung
mengabulkan gugatan izin lingkungan Semen Rembang yang diajukan sekelompok
warga. Pada gugatan yang sama di PTUN Semarang dan PTUN Surabaya, majelis hakim
menolak permohonannya.
Kabarnya, pabrik Semen
Rembang telah merampungkan seluruhnya proses pembangunan dan siap beroperasi
tahun 2017. Investasi industri Semen Rembang menelan biaya investasi Rp 4,5
triliun dan diperkirakan mampu berproduksi selama 130 tahun.[Rls]