-->

Demonstran Minta DPRK Copot Direktur RSUD Langsa

29 November, 2016, 16.31 WIB Last Updated 2016-11-29T17:29:26Z
LANGSA - Tak tahan dengan ulah atasan, puluhan pekerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa mendatangi kantor DPRK setempat, Selasa (29/11/2016).

Aksi unjuk rasa puluhan pekerja RSUD Langsa tersebut yang memakai seragam dinas lengkap meminta pihak DPRK segera mencopot dr. Syarbaini, Mkes, dari jabatannya sebagai Direktur RSUD Langsa, karena dinilai otoriter, arogan dan tak memiliki etika serta moral.

“Sejak dipimpin oleh Syarbaini, seluruh karyawan RSUD Langsa bekerja dibawah tekanan, ketakutan dan intimidasi,” kata Koordinator aksi dr. Netty Herawaty, M. Ked (For), Sp.F.

Selain itu, mekanisme penerimaan tenaga kontrak dinilai tidak transparan dan tidak ada profesional dalam pembagian remunerasi. Kemudian, dinilai pengelolaan bisnis rumah sakit tidak sehat, kebutuhan tenaga kerja tidak sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien. Contoh tidak melakukan alat ukur standart, tetapi hanya menggunakan logika, sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan yang ada di rumah sakit tersebut.

"Hubungan antar personal tidak terjalin sebagaimana mestinya pimpinan dan bawahan," beber Netty.

"Apabila tuntutan ini tidak dipenuhi, maka kami tenaga medis, paramedis, penunjang medis, administrasi dan manajemen yang bekerja di RSUD Langsa telah sepakat untuk melancarkan aksi mogok kerja secara massal," imbuhnya.

Pada saat pengunjuk rasa tiba di kantor DPRK Langsa, mereka diterima oleh Ketua DPRK Langsa Burhansyah dan sejumlah anggota dewan lainnya. Ketua DPRK Langsa Burhansyah mengatakan, akan menanggapi serius perihal yang disampaikan para pengunjukrasa.
"Aspirasi bapak ibu sudah kami tampung semua dan nanti kami akan menjumpai Pelaksana Tugas (Plt) Walikota dan Walikota non aktif untuk mencari solusi permasalahan ini," ujar Burhansyah.

Selain melaporkan aspirasi kepada Plt Walikota dan Walikota non aktif, Ketua DPRK mengaku akan membuat pansus ke rumah sakit untuk melihat langsung tranparasi.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRK, Hidayat. Menurutnya, kenyamanan tenaga pekerja rumah sakit perlu segera di respon demi kenyamanan pasien.

"Perihal ini perlu kami respon langsung, karena kalau sudah tidak nyaman perawat maka mereka tidak bisa memberi pelayanan yang baik kepada pasien," tuturnya.

Hidayat menambahkan, tidak bisa mempertahankan seorang pemimpin yang otoriter dan pemimpin yang mengambil kebijakan sesuka hatinya.

"Kita harus tanggapi serius, hari ini juga harus kita duduk dengan Plt Walikota. Jangan kita pertahankan satu orang, mempertaruhkan banyak korban," pungkasnya.[Sm]
Komentar

Tampilkan

Terkini