LHOKSEUMAWE -
Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Dedy Agus Purwanto, SH,
mengatakan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bukan hanya tugas Tentara Nasional
Indonesia (TNI) semata, melainkan juga tugas seluruh rakyat Indonesia. Termasuk
didalamnya para mahasiswa Generasi muda yang dituntut untuk ikut andil menjaga
NKRI sampai titik darah penghabisan.
Hal tersebut dikatakan
Danrem 011/Lilawangsa, saat memberikan sosialisasi arahan Panglima TNI,
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, kepada 300 peserta terdiri dari 270 orang
Mahasiswa/i Universitas Negeri Politeknik Lhokseumawe dan 30 orang tamu
undangan, bertempat di Aula Kampus Politeknik, Senin (14/11/2016), Desa Alu
Raya, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.
Lebih lanjut, di depan
ratusan mahasiswa, Danrem 011 mengatakan Tentara Nasional Indonesia tidak akan
mampu melaksanakan tugas pokoknya tanpa bantuan seluruh komponen rakyat.
“Kekuatan TNI yang sejati
adalah apabila bersama-sama dengan rakyat yaitu para pemuda dan mahasiswa
bersama-sama menjaga keutuhan NKRI,” ungkapnya.
Prespektif
Ancaman Yang Dialami Bangsa Indonesia Saat Ini
Danrem menjelaskan tentang
prespektif ancanan yang dialami bangsa Indonesia saat ini yaitu diawali dengan
Pick Oil Theory oleh Naeroky dimana produksi minyak mulai menurun tahun 2080
(80-an) dan menyebabkan gaya hidup berubah lebih instan dan turunnya produksi
minyak menyebabkan krisis ekonomi dan depresi ekonomi. Depresi ekonomi pasiti
sebanding dengan meningkatnya kejahatan dan konflik dan bermula pada persaingan
global.
Bahkan Presiden Sukarno
pernah mengingatkan “Suatu saat kelak negara-negara akan iri atas kekayaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia”. Dan bukan suatu kebetulan Presiden Joko Widodo
pada saat disumpah beliau mengatakan
“Kaya akan sumber daya alam justru bisa
menjadi petaka buat kita “.
Hal ini dipicu lagi dengan
berbagai ancaman yang harus benar-benar kita perhatikan, baik itu gangguan
keamanan, ancaman pertahanan, persaingan ekonomi, dan ancaman bahaya narkoba,
dan itu adalah fenomena gunung es, setiap tahun 15 ribu orang yang kena narkoba
meninggal dunia. Kita ketahui bersama bahwa fenomena gunung es pasti dibawahnya
lebih besar.
“Hampir setiap saat kita mendengar
laporan dari BNN dan Kepolisian dengan menangkap sekian kilo sabu dan itu
transitnya di Malaysia. Sampai sekarang BNN belum bisa menembus ke Malaysia
karena tidak diizinkan,” jelas Kolonel Dedy Agus Purwanto.
Danrem menegaskan, pasti
semua kejadian dalam negeri akan dimanfaatkan untuk menggoyang Indonesia,
karena Indonesia kaya akan sumber pangan,
air, dan energi melimpah di Indonesia menjadikan Invisible Hands yang
melemahkan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sehingga pertumbuhan
ekonomi kita meningkat dan inilah yang
ditakuti bangsa lain, maka kita harus mengantisipasi upaya pihak luar yang
berkeinginan untuk mencegah kita maju, karena menurut mereka bila kita maju
akan bisa menjadi super power penguasa Asia.
“Inilah penyebabnya
sehingga kita selalu diganggu,” pungkas Danrem.
Diakhir sosialisasi, juga
dilakukan tanya jawab oleh peserta. Hadir dalam sosialisasi tersebut antara
lain Direktur Politeknik, Purek I dan
III, Para Dosen, Kasiter Korem 011/LW, Pasi Komsos Rem, Pasi Log Rem,
Wadandenpom, Mahasiswa/i Politeknik.[Rjl]