PIDIE -
Calon Bupati Pidie dari Partai Aceh, Sarjani Abdullah saat menyampaikan visi
misi dihadapan masyarakat Gampong Dayah Beuah, Kecamatan Delima, Kabupaten
Pidie, berjanji siap mewujudkan masyarakat Pidie yang Islami, sehat, sejahtera
dan bermartabat dalam kedamaian serta mendukung kegiatan pemberdayaan ekonomi
tingkat gampong seperti BUMG (Badan Usaha Milik Gampong).
“Saya juga akan mengurangi
angka kemiskinan di Pidie dengan menciptakan lapangan kerja seperti pabrik
semen, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan,
pembangunan waduk di Tiro untuk meningkatkan kualitas pertanian serta
pembangunan Waduk Tiro terbesar di Aceh yang sekarang sedang dalam tahap
pembebasan lahan,” ujar calon petahana ini,
Sabtu, 26 November 2016 sekira pukul 15.00 WIB, di depan para simpatisan
dan masyarakat yang diperkirakan berjumlah 200
orang.
Selain itu, Sarjani juga
berjanji untuk meningkatkan pemberdayaan pendidikan terpadu sekolah dengan
dayah tingkt SD, SMP dan SMA. Untuk itu dia mengharapkan masyarakat Pidie untuk
mendukung program-progaram yang telah berjalan selama kepemimpinan sebelumnya.
“Bila ada kepercayaan
kedua kalinya kepada kami, Insya Allah di periode mendatang dapat disempurnakan
semua program yang telah berjalan dengan harapan Pidie yang Islami, sehat,
sejahtera dan bermartabat ddalam kedamaian,” janji Sarjani lagi penuh yakin.
Terlihat beberapa Timses
Paslon Sarjani yang hadir seperti Sayed Abdurrahman. Saat berorasi, Sayed
Abdurahman menyalahkan pihak yang membagi-bagikan jilbab di kampung-kampung.
“Peci, dan jilbab-jilbab
yang dibagikan dalam desa itu tidak seharusnya dibagikan. Namun mereka telah
salah minum obat,” sindir dia.
Dia juga mengancam, jika
di Aceh Partai Aceh hilang dan kalah maka orang- orang yang di Jakarta sangat
mudah untuk menjatuhkan Aceh. Dia mengajak para pendukung Paslon Bupati-Wakil
Bupati Pidie H. Sarjani Abdullah-M. Iriawan, SE, berjuang keras demi agama, MoU
Helsinki dan UU PA.
Sementara orasi politik
lainnya ikut disampaikan oleh Imum Menasah Gampong Dayah Beuah, Tgk. Syarwani,
dengan ,membawa nama masyarakat dia mengucapkan terima kasih kepada Paslon yang
telah berkenan hadir dan melakukan “Kampanye Dialogis” di desa mereka.
“Kami sangat mengharap
kepada Paslon agar memperhatikan desa kami ini terutama dalam hal pembangunan
menasah desa kami ini. Insya Allah dengan kehadiran Paslon Sarjani ke sini, masyarakat
desa ini akan sepenuhnya mendukung Paslon Sarjani,” ucap Tengku Syarkawi.
Namun sayang, janji-janji
Sarjani/Iriawan dan sambutan warga yang begitu antusias dikotori oleh perilaku
yang tak terpuji baik dari Paslon sendiri maupun dari para jurkamnya. Warga
sedikit kecewa kenapa mereka tidak melepas sepatu saat berada di atas panggung.
Padahal alas yang mereka pijak adalah sajadah tempat warga menunaikan sholat di
meunasah desa itu. Akibat kekecewaan itu, foto-foto tersebut bertebaran di
dunia maya alias media sosial.
“Nyoe keuh akibat kon lee
bak supee tayu ba moto..kon lee yang turi ta jok peunutoh..smoga dengan
kejadian-kejadian aneh nyoe beu djeut keu hikmah," ujar akun facebook
Aduen Gam Puloe Weh.. Dalam bahasa Indonesia bermakna “Inilah akibat bukan sama
sopir suruh sopiri mobil, bukan lagi yang dikenal dikasih amanah. Semoga dengan
kejadian-kejadian aneh ini dapat menjadi hikmah“.
Hingga berita ini
dilansir, LintasAtjeh.com belum berhasil melakukan konfirmasi ke Paslon
Bupati-Wakil Bupati Pidie H. Sarjani Abdullah-M. Iriawan, SE, terkait beredar
foto mereka tidak melepas sepatu ketika berada diatas panggung, padahal
lapisannya dari ambal sajadah, tempat warga sholat tiap hari.[TM]