TERNATE
-
Anggota Intel Pangkalan TNI AL Ternate, Sertu Agung Priyanoro terpaksa
menurunkan bendera China yang berkibar di Smelther PT Wanatiara Persada, Pulau
Obi, Provinsi Maluku Utara. Penurunan bendera China pada Jumat 25 November ini
berlangsung disela-sela peresmian Smelther PT Wanatiara Persada di Pulau Obi.
Sebelumnya Gubernur Maluku
Utara dan perwakilan Forkompimda Maluku Utara dengan menggunakan KM Sumber Raya
04 akan merapat menuju Pulau Obi untuk meresmikan Smelther PT Wanatiara
Persada.
Disaat KM Sumber Raya 04
merapat ada informasi tentang pengibaran China yang posisinya sejajar dengan
Bendera Merah Putih namun ukurannya lebih besar.
Sebelum KM Sumber Raya 04
merapat sudah terjadi insiden dan ketegangan saat sejumlah wartawan yang tiba
dahulu di Pulau Obi hendak menurunkan bendera China. Namun hal itu dicegah
karyawan lapangan (warga China) PT Wanatiara Persada dan Kapolres Halsel dengan
maksud agar diturunkan sendiri oleh orang China supaya tidak terjadi permasalahan.
Lalu Pasintel Lanal
Ternate, Mayor Laut (P) Harwoko Aji berinisiatif memerintahkan Sertu Agung Priyantoro untuk
meluncur terlebih dahulu menuju ke lokasi acara.
Sampai di lokasi bendera
China yang terpasang sedang proses diturunkan oleh Security PT Wanatiara
Persada.
Namun bendera China di
dermaga masih belum diturunkan lalu Pasintel Lanal Ternate memerintahkan Sertu
Agung Priyantoro untuk menuju ke dermaga dan menurunkan bendera China tersebut.
Pengibaran bendera China
tersebut dinilai menyalahi aturan karena pertama, melanggar Undang-undang No 41
tahun 1958 tentang Lambang Negara. Kedua, bendera China tersebut dikibarkan
sejajar dengan bendera kebangsaan Indonesia. Ketiga, ukuran bendera China
tersebut lebih besar dibandingkan dengan Bendera Merah Putih selain itu
dikibarkan di tempat umum.
Namun dalam insiden
tersebut PT Wanatiara Persada akan bertanggung jawab dan meminta maaf atas
kejadian pengibaran bendera China tersebut.[Sindonews]