IST |
JAKARTA - Mungkin tidak pernah dibayangkan sebelumnya
jika sebuah videotron yang dipasang di pinggir jalan dengan ukuran yang begitu
besar dijadikan alat untuk memutar film porno. Insiden ini terjadi pada sebuah
videotron di jalan Iskandarsyah wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Tepatnya pada pukul satu siang di mana keadaan lalu lintas dan aktivitas warga
sedang ramai-ramainya, videotron ukuran besar itu memutar film porno selama
beberapa menit.
Tentu saja kejadian
tersebut membuat geger warga yang berada di wilayah sekitar Iskandarsyah,
kebingungan pun merebak, kenapa film tabu dan tak layak konsumsi bisa
ditayangkan di tengah keramaian dan disaksikan bahkan oleh anak-anak.
Pertanyaan pun
bermunculan, apa penyebab utama dibalik panayangan terlarang tersebut, adakah
kemungkinan diretas atau ada kesalahan teknis dari pengelola videotron? Untuk
mengakhiri spekulasi kasus videotron tersebut, seperti yang dikutip dari
Kompas.com, Manajer PT Transito Adiman Jati
Adrian Wiedarta mengatakan,“Ada yang menyabotase/hacking. Penyusupan dilakukan
dengan cara mengirim virus ke aplikasi yang terdapat pada videotron. Virus
tersebut kemudian menyambungkan ke situs yang menampilkan video porno. Kami
tidak bisa ambil alih karena password juga dikuasai oleh orang yang nge-hack
(hacker).”
Adrian juga memastikan
bahwa dari empat videotron yang mereka miliki hanya satu saja yang berhasil
diretas oleh hacker. Ia juga akan melakukan koordinasi sebelum menindaklanjuti
insiden ini dengan melaporkannya ke pihak kepolisian.
Videotron itu sendiri
sudah berhasil dimatikan oleh Suku Dinas Komunikasi, Informasi, dan Masyarakat
(Kominfomas) Jakarta Selatan dengan memutus sambungan listriknya. Jalan pintas
ini dilakukan karena PT Transisto tidak mampu mematikannya secara manual
sehingga pihak pemda mematikannya dengan paksa
Sementara itu, Technical
Consultant PT Prosperita – ESET Indonesia Yudhi Kukuh, kepada LintasAtjeh.com melalui pers rilisnya, Sabtu (01/10/2016), menanggapi kejadian
videotron film porno di Iskandarsyah mengatakan tujuan hacker meretas sistem
komputer milik PT Transito bukan untuk kejahatan ekonomi seperti kejahatan
dunia maya pada umumnya. Sejauh ini tidak ada berita pelaku menuntut sesuatu,
hanya meretas kemudian menampilkan video porno.
Yudhi melanjutkan, yang
perlu diperhatikan adalah bahwa kejadian ini dapat terjadi akibat lemahnya
sistem keamanan pada komputer yang digunakan. Diperlukan dukungan
antivirus-antimalware yang handal dan super ringan karena biasanya CPU yang
digunakan spesifikasinya rendah. Proteksi firewall menjadi penting. Penyusupan
datang karena ada celah.
Pihak Suku Dinas
Kominfomas Jakarta Selatan dalam pernyataan resminya mengatakan bahwa mereka
akan berkoordinasi dengan Sudin Pelayanan Pajak Jakarta Selatan, tim Cyber
Crime Polda Meto Jaya untuk langsung bertindak dengan mendatangi PT Transito
Adiman Jati Transito Advertising sore ini. Langkah ini diambil karena
menindaklanjuti Pasal 4 Pergub 244 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyelenggaraan Reklame, setiap penyelenggaraan reklame harus mematuhi
ketentuan norma etika, estetika, keagamaan, keindahan, kesopanan, ketertiban
umum, kesehatan, kesusilaan, keamanan dan lingkungan.[Rls]