JAKARTA -
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Brigadir Jenderal TNI
Madsuni berjanji akan membangun Kopassus menjadi pasukan elite yang profesional
dan memiliki kemampuan tempur yang disegani.
Hal itu diungkapkan
Madsuni usai menerima penyerahan satuan pasukan dari Mayjen TNI M Herindra yang
sebelumnya menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta
Timur, Sabtu 8 Oktober 2010.
"Kopasuss ke depan
yang jelas (jadi) pasukan yang kuat, efektif, efisien dan dahsyat. Fokus kami,
akan membenahi pembinaan satuan Kopassus ke depan akan lebih baik lagi,"
kata Madsuni.
Madsuni mengakui saat
menjabat Danjen Kopassus, Mayjen TNI Herindra banyak memberikan gagasan dan ide
dalam memajukan Kopassus seperti pemecahan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia
(MURI) pengibaran bendera Merah Putih berukuran besar 23x33 meter oleh penerjun
bebas Sertu Tedy Muhammad Ramdan di Pusdiklatpasus Batu Jajar, Jawa Barat.
"Menembak jarak 600
meter dengan 11 target satu peluru. Pematahan 55 balok es dalam 1 menit yang
dilakukan oleh Sertu Dwi Andi Group 2 Kopassus Kertosuro," ujarnya.
Sebagai Danjen Kopassus
yang ke 29, Madsuni akan menindaklanjuti program yang sudah berjalan sehingga
Kopassus ke depan menjadi lebih baik lagi.
"Saya juga memohon
dukungan kepada para sesepuh dan segenap keluarga Kopassus sehingga program
Kopassus dapat berjalan dengan sukses dan berhasil," ujarnya.
Sementara itu, Mayor
Jenderal TNI Herindra mengucapkan penghargaan yang tinggi kepada segenap
prajurit Kopassus atas loyalitas dalam melaksanakan tugas-tugas yang diemban.
Herindra juga meminta
kepada seluruh prajurit Kopassus untuk terus berlatih agar profesional dalam
menjalankan tugas negara dan mampu mengharumkan nama bangsa.
"Saya berpesan kepada
Kopassus agar terus meningkatkan kemampuannya dengan terus belajar dan berlatih
karena tuntutan dan tantangan ke depan yang dihadapi bangsa ini semakin tidak
ringan dihadapkan dengan hakikat ancaman, perkembangan lingkungan
strategis," kata Herindra.
Pengamat militer dan
intelijen Susaningtyas Kertopati mengatakan, melihat ancaman semakin variatif,
Kopassus ke depan harus memiliki kempetensi sosial budaya yang semakin hebat
dan adaptif menghadapi kondisi masyarakat. "Ancaman dan musuh kini bisa
militer, nirmiliter atau hibrida," ujarnya.
Mantan Anggota Komisi I
DPR ini menambahkan, dengan ancaman yang semakin nyata itu dibutuhkan dukungan
politik anggaran dari parlemen untuk kepentingan negara dan pemerintah.[Sindo
News]