ACEH
TIMUR - Diberitakan sebelumnya, masyarakat Idi Rayeuk
dihebohkan adanya suara ledakan keras yang terjadi Selasa dinihari (4/10/2016),
tepatnya di jalan Medan-Banda Aceh, KM. 367-368, Desa Tanah Anou, Kecamatan Idi
Rayeuk persisnya Simpang Kantor Pos Idi.
Usai terjadinya ledakan, Anggota
Unit Identifikasi Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Timur bergerak cepat
menuju lokasi ledakan dan melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kapolres Aceh Timur AKBP
Rudi Purwiyanto, S.I.K, M. Hum, kepada LintasAtjeh.com, menyampaikan suara
ledakan tersebut bermula saat Jefri si pemilik ruko, sekira pukul 01.00 WIB, memarkirkan
mobil Daihatsu Grand Max miliknya Nopol BK 8290 JD di depan rukonya yang digunakan
sebagai tempat usaha jual beli dan service computer.
“Sekira pukul 02.00 WIB, Jefri
mendengar bunyi ledakan di depan rukonya dan keluar ruko untuk memastikan
sumber suara. Kemudian dilihatnya terdapat lubang di depan roda sebelah kanan
belakang serta tiga ban dalam kondisi kempes juga tangki mobil bocor,” kata
Kapolres.
Selain mobil milik Jefri,
ledakan tersebut juga mengakibatkan sebuah mobil sedan dengan Nomor Polisi BK
1633 HO milik Wahyu (44), warga Desa Tanoh Anoe, Kecamatan Idi Rayeuk yang
posisinya tidak jauh dari mobil milik Jefri. Mobilnya juga mengalami kerusakan
di bagian kaca pintu belakang terdapat
bekas benturan benda keras.
“Saat bunyi ledakan
terjadi, ada penjaga alat berat, Hendra (28), warga Dusun Amirudin, Desa Tanoh
Anou, Kecamatan Idi Rayeuk juga membenarkan adanya ledakan dan bahkan sempat melihat
adanya api yang berada dibawah milik Jefri tersebut,” terangnya lagi.
Kapolres menambahkan, atas
kejadian tersebut anggota kami dari Unit Identifikasi langsung ke TKP guna
mengamankan lokasi dengan memasang police line. Sekaligus mencari alat bukti
pemicu sumber ledakan. Namun setelah dilakukan penyisiran, tidak ditemukannya
alat bukti yang mengarah ke sumber ledakan dari bahan peledak.
“Sementara ini bukan bom
seperti yang diberitakan. Meski demikian kami terus berupaya untuk mencari
sumber ledakan tersebut. Salah satu diantaranya kami akan berkoordinasi dengan
Bank BRI dan Bank Aceh yang terdapat kamera pengintai dan mengarah ke jalan
raya. Dengan harapan dari kamera pengintai atau CCTV tersebut ada titik terang,”
demikian ujar Kapolres Aceh Timur AKBP Rudi Purwiyanto, S.I.K, M. Hum.[Zf]