ACEH UTARA - Pelatihan Ketrampilan membaca dengan
menggunakan Buku Bacaan Berjenjang (B3) di Gugus 2 Syamtalira Aron Kabupaten
Aceh Utara pada hari ini, Senin (17/10) sudah memasuki Gugus terakhir dari 17
Gugus dampingan USAID PRIORITAS di Bumi Pasee. 130 Sekolah yang tergabung dalam
gugus tersebut sudah dilatih tentang penggunaan Buku Bacaan Berjenjang kepada
guru kelas awal, data yang diperoleh dari Kabid disdikpora bahwa total gugus tingkat
sekolah dasar di Aceh Utara sebanyak 68 gugus yang tersebar di seluruh UPTD PK
Kabupaten setempat.
Kabid Dikdas Disdikpora Aceh Utara Mawardi, S.Pd yang
membuka langsung pelatihan B3 di Gugus tersebut langsung menegaskan, pelatihan
yang sama akan terus berlanjut ke seluruh gugus yang masih tersisa sebanyak 51
gugus lagi untuk mendapatkan sentuhan ketrampilan praktik membaca Buku Bacaan
Berjejang.
Hal itu penting untuk dilakukan agar Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) di Aceh Utara merata melalui pembekalan guru dalam membimbing
siswa agar cepat bisa membaca dengan harapan mutu pendidikan juga meningkat.
“Itu PR, akan kami diskusikan ditingkat dinas membahas
mekanisme dan format pelaksanaan kelanjutan terkait penyediaan buku dan tenaga
fasilitator sebagai sumber daya daerah yang sudah di latih oleh USAID PRIORITAS,”
sebut Mawardi yang merupakan ketua Literasi Aceh Utara saat ini.
Disamping menumbuh kembangkan budaya baca bagi anak didik
disekolah Mawardi juga mengajak guru untuk lebih giat lagi membaca.
“Selama ini saya lihat banyak guru-guru kita memakai tas
bermerek, isikan tas itu dengan buku supaya tas tersebut bernilai dan ganti
kebiasaan menggosip dengan banyak membaca,” ajak kabid Dikdas.
Program Assistant USAID PRIORITAS Aceh Utara dan Bireuen
Muhammad Idris dalam kesempatan itu juga menyampaikan, dengan terlaksana
pelatihan di gugus 2 Syamtalira Aron berarti sudah mencapai 3600 Guru kelas
awal dan kepala Sekolah SD/MI mendapatkan bimtek penggunaan buku bacaan
berjenjang.
Untuk memastikan dampak dari pelatihan dan praktik B3 selama
ini pihak Fasilitator daerah (fasda) sedang melakukan pedampingan dan
monitoring di Sekolah-Sekolah dalam gugus yang sudah menggunakan buku tersebut.
“Peserta pelatihan dan fasda saat ini sedang melakukan
praktik pedampingan dan monitoring untuk melihat dampak capaian serta success
story bagi guru maupun anak didik, dan mereka juga meng iventarisir kendala dan
tantanganya selama ini,” kata Muhammad. [Red]