BANDA
ACEH
– Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh menggelar Focus Group Discussion
(FGD) dalam rangka pengawasan Pilkada Partisipatif dengan cara pelatihan Media
Massa dan LSM di Aceh.
Acara tersebut berlangsung
di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Selasa (11/10/2016), dan diikuti oleh
puluhan wartawan dan perwakilan dari LSM.
Ketua Bawaslu RI, Prof.
Dr. Muhammad, S.IP, M.Si, dalam kesempatan itu mengatakan dari 7 provinsi yang
menyelenggarakan Pilkada serentak 2017 mendatang, Aceh termasuk dari 3 provinsi
yang sangat rawan selain Papua dan Banten.
“Ini hasil penelitian,
baik yang dilakukan Bawaslu maupun non Bawaslu. Indeks kerawanan ini sangat
kita sayangkan,” ujarnya.
Di dalam pelaksanaan
pilkada, katanya, ada aksi bakar-membakar dan jegal-menjegal. Kerawanan ini
harus diantisipasi sejak dini dengan partisipasi semua kelompok masyarakat.
“Kalau tidak diantisipasi
akan terjadi kerawanan dan kecurangan lagi saat Pilkada mendatang, khususnya di
Aceh,” sebutnya.
Oleh sebab itu, ia
mengharapkan peran serta media massa dan LSM untuk turut berpartisipasi dalam
mengawal pelaksanaan pilkada 2017 mendatang, sehingga indeks kecurangan di
Pilkada Aceh bisa berkurang.
"Makanya Bawaslu
berperan untuk mengawasi penyelenggara pilkada di daerah-daerah yang rawan
pilkada tersebut," kata Muhammad.
“Kalau kerawanan ini dapat
kita antisipasi dengan baik secara bersama-sama, akan jadi prestasi dan Aceh
akan jadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia,” Ketua Bawaslu RI.[DW]