-->


Pesan Buat Rakyat! Istri Pejabat Bukanlah Seorang Pejabat

01 Oktober, 2016, 11.01 WIB Last Updated 2016-10-01T04:02:22Z
IST
LintasAtjeh.com - Allah SWT Berfirman dalam Surat An-Nisaa' Ayat 34 "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita..." Berdasarkan ayat ini maka kaum laki-laki diberikan kekuatan berupa fisik, otak, dan hati yang lebih pantas sebagai seorang pemimpin.

Ironisnya, jaman sekarang ini sebagian dari kaum laki-laki telah kehilangan wibawa di mata istri, sehingga muncul sindiran yang berjudul 'Ikatan Suami Takut Isteri (ISTI). Tak pelak sebagian pejabat di negeri ini, juga telah terjangkit virus takut terhadap istri. Perilaku seperti itu sangat berbahaya bagi sang pejabat tersebut, apalagi jika sang istri kurang iman serta moralnya dalam mengabdikan diri kepada Bangsa dan Negara.

Sebab, sifat manusia yang sedang berkuasa cenderung ingin menumpuk harta dan kekayaan serta menyalahgunakan kekuasaan (abuse of power). Apalagi, yang tidak tahan terhadap godaan syaitan. Maklum, meski awalnya sang suami adalah sosok yang jujur dan amanah, tapi lama kelamaan bisa menjadi curang dan khianat akibat pengaruh sang istri yang mendampinginya.

Pengaruh istri sangatlah besar bagi seorang pejabat. Kalau sang istri memiliki sifat yang rakus dan serakah, maka ia bisa mendorong suaminya untuk menyimpang dari kewenangan jabatannya. Tak pelak, suami pun terjerumus korupsi jika menuruti istri yang kemaruk harta dan 'surga dunia'.

Akhirnya, suami melakukan kejahatan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) yang diharamkan semenjak era reformasi. Suap dari mana pun selalu di nanti-nanti. Sebaliknya, bagi pejabat yang beristri cukup iman dan memiliki moral lumayan, pastilah ia selalu mencegah suaminya apabila hendak melangkah kedalam kesalahan. Melarang suami menerima suap dan berbuat korup, karena sadar bahwa jabatan adalah amanah kepercayaan yang diberikan rakyat serta titipan Tuhan.

Lantas bagaimana dengan sebagian istri pejabat sekarang ini? Nampaknya, tidak hanya mengatur sang suami, malah menempatkan dirinya sebagai pejabat. Inilah istri yang lupa daratan dan mabuk kekuasaan. Suaminya diperalat untuk menyalahgunakan jabatan.

Siapa pun orang yang ingin mendapat jabatan, harus mendekati sang istri dulu untuk direkomendasikan kepada suaminya yang menjadi pejabat. Alhasil, suaminya tak bisa menempatkan pejabat profesional sesuai the right man on the right place (orang yang tepat pada jabatan yang tepat) akibat hanya menurut sang istri. Terlebih, apabila dia masuk kategori 'Ikatan Suami Takut Isteri'.

Istri pejabat yang punya sikap jelek, akan menyuruh suaminya memanfaatkan jabatannya. Keruk kekayaan sana sini, rebut jabatan di tingkatan mana pun untuk diduduki oleh sanak keluarga, famili dan kerabatnya. Nepotisme di jabatan politik, ekonomi maupun jabatan struktural apapun yang menghasilkan keuntungan. Suami tak berdaya akibat takut istri, jabatannya dibuat barang jualan.

Sesungguhnya, pejabat yang benar adalah yang berani menegur istrinya tatkala disuruh berbuat korup dan melakukan KKN. Sebab, suami adalah kepala keluarga sekaligus pemimpin bagi istrinya, sehingga akan dimintai pertanggungjawaban di dunia maupun di akhirat kelak.

Tugas utama bagi isteri adalah mengurus organisasi PKK dan Dharma Wanita sebagai mitra pemerintah dalam upaya mewujudkan cita-cita organisasi, yaitu terbinanya keluarga yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju mandiri, kesetaraan dan keadilan gender, serta kesadaran hukum dan lingkungan.

Lantas bagaimana dengan para istri pejabat kita sekarang? Silakan menilai sendiri!

Penulis: Zulfadli Idris Tamiang
Komentar

Tampilkan

Terkini