Diduga, bom tersebut diledakkan oleh narapidana untuk menjebol dinding tahanan agar bisa kabur dari lapas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun,bom itu diledakkan oleh Fauzi, salah seorang napi kasus kepemilikan senjata api.
Kejadian pertama kali diketahui oleh Tarmizi (napi) yang sedang piket kamar. Saat itu ia hendak mengambil air minum di tempat penampungan air dalam lapas (posisi belakang). Pada saat itu Tarmizi melihat Napi Fauzi sedang memasukkan sesuatu ke dalam lubang saluran air (di bagian dinding lapas sebelah kanan) sambil menarik dengan tali (seperti sumbu). Tak lama kemudian benda itu pun meledak.
Akibat ledakan tersebut tembok pagar Lapas mengalami kerusakan serta melukai Fauzi dan Tarmizi. Selanjutnya kedua napi tersebut dibawa oleh pihak lapas ke rumah sakit PMI untuk dilakukan tindakan medis.
Setelah mendapatkan pertolongan oleh pihak RS PMI selanjutnya Fauzi dirujuk ke Rumah Sakit Kasih Ibu dikarenakan luka berat pada muka dan tangan sebelah kiri hampir putus. Sedangkan Tarmizi mengalami luka robek di bagian dahi akibat serpihan bom. [Rjl]
