![]() |
IST |
JAKARTA -
Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan mengatakan
kampanye hitam dilakukan LSM asing, seperti Mighty, yang menyebutkan terjadinya
kebakaran hutan di Papua tahun lalu akibat korporasi kelapa sawit tidak
berdasarkan fakta dan data akurat.
Menurut Fadhil, kampanye
hitam yang dilakukan para LSM asing terhadap kebakaran hutan di Papua karena
ulah korporasi kelapa sawit hanya sekadar dengan persepsi dan kepentingan
kelompok mereka saja.
"Industri kelapa
sawit yang dikelola korporasi di Indonesia tidak pernah berani melakukan
pembakaran hutan. Ada aturan dan mekanisme yang harus dipatuhi. Kalau membakar
hutan itu mencari risiko," ujar Fadhil yang juga merupakan anggota Komite
Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).
Dia berani menjamin bahwa
tindakan korporasi dalam industri pengelolaan kelapa sawit memiliki penghargaan
terhadap pelestarian lingkungan hidup. Fadhil menyatakan, ada kesalahan sudut
pandang dilakukan LSM asing yang tidak memahami kondisi hutan Papua maupun di
seluruh Indonesia.
"Mereka (LSM Mighty)
juga tidak paham standarisasi industri kelapa sawit. Kan ada ISPO, ada juga
RSPO sebagai acuannya," ujar Fadhil.
Guna mengatasi gangguan
kampanye hitam yang kerap dilontakan LSM asing, seperti Mighty, terhadap
industri kelapa sawit dengan isu kebakaran hutan, Fadhil menyarankan agar
dilawan dengan data yang akurat juga.
"Dihadapi saja. Data
lawan data, kontra isunya dengan data-data yang ada bahwa tak terbukti
melakukan pembakaran hutan," tutur Fadhil.
Terkait dengan produksi
dan ekspor kelapa sawit nasional, Fadhil menyebutkan, pada tahun ini mengalami
penurunan dibandingkan periode tahun lalu. Persentase produksi dan ekspor
kelapa sawit nasional tahun ini menurun sekitar 10%-15% dibandingkan 2015.
“Agar kerjasama lintas
sektoral antara pemerintah dan pelaku usaha semakin diperbaiki serta diterapkannya
efisiensi pada industri kelapa sawit untuk terus meningkatkan produksi dan
ekspor kelapa sawit nasional,” demikian ujar Fadhil kepada redaksi
LintasAtjeh.com melalui pers rilisnya, Selasa (25/10/2016).
Berdasarkan informasi yang
dihimpun dari akun media sosial maupun situs laman resmi LSM Mighty, diketahui
organisasi tersebut dibentuk oleh Center for International Policy dan bekerjasama
dengan Waxman Strategies, sebuah konsultan politik besutan Henry Waxman mantan
Senator Amerika Serikat.[Rls]