IST |
JAKARTA -
Posisi AM Hendropriyono dalam sengketa kepengurusan internal Partai Keadilan
dan Persatuan Indonesia (PKPI) semakin di atas angin. Kini, kubu pesaingnya
telah berbalik mendukungnya.
Ada 21 dewan pengurus
provinsi (DPP) PKPI kubu Haris Sudarno yang balik badan. Mereka mencabut mandat
dari Haris, untuk selanjutnya menyerahkannya ke Hendropriyono.
PKPI memang terbagi dalam
dua kubu. PKPI pimpinan Haris Suharno atau yang juga dikenal dengan Kubu Cut
Meutia merupakan hasil kongres luar biasa (KLB) di Hotel Grand Cempaka pada
akhor Agustus silam. KLB itu mengantar Haris sebagai ketua umum dan Samuel
Samson sebagai sekretaris jenderalnya.
Sedangkan di kubu lain ada
PKPI pimpinan Hendropriyono. PKPI kubu Hendro merupakan hasil kongres di Hotel
Millenium juga pada penghujung Agustus lalu.
Namun, para pengurus DPP
PKPI kubu Haris justru berbalik mendukung Hendropriyono untuk memimpin partai
yang didirikan Try Sutrisno dan mendiang Edi Sudrajat itu. Sedangkan 21
pengurus DPP PKPI yang mencabut mandat dari Haris dan menyerahkannya ke Hendro
adalah Jawa Barat, Lampung, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku,
Sulawesi Tenggara, Papua, Sulawesi Barat, Maluku Utara, NTB, Bangka Belitung,
Jambi, DKI Jakarta, Sulawesi Tengah, Kaltim, Jawa Timur, Kalimantan Tengah,
Bengkulu dan Jawa Tengah.
Dalam surat yang
ditandatangani oleh ketua dan sekretaris 21 pengurus DPP PKPI itu,
Hendropriyono diminta untuk menyatukan seluruh elemen yang ada di partai
berlambang Garuda Merah Putih tersebut. "Kami meminta Pak AM Hendropriyono
untuk menyatukan seluruh element partai, agar bisa islah, bisa ikut pemilu,
berjuang untuk rakyat," kata Ketua DPP PKPI Provinsi Sulawesi Utara,
Ronald H Pauner, dalam keterangannya Kamis (20/10) malam.
Ronald juga meyakini Haris Sudarno akan legowo dengan pencabutan
mandat itu. Alasannya, kata Ronald menambahkan, Haris sudah pernah menyatakan
tidak akan ngotot menjadi ketua umum PKPI.
Jika kepengurusan Haris
memang tidak didukung kepengurusan di tingkat provinsi, maka pensiunan mayor
jenderal itu pun akan legowo. “Nah, kini sebagian besar DPP sudah tidak lagi
memberikan mandat, tentu beliau akan menerima," tegas Ronald.
Ketua DPP PKPI Jawa Barat
Bambang Setiadi mengatakan bahwa dengan dicabutnya mandat oleh 21 DPP PKPI dari
seluruh Indonesia, maka Haris dan Samuel tidak bisa lagi menyatakan sebagai
ketua umum dan sekretaris jenderal PKPI. Sebab, keduanya sudah tidak punya
legalitas lagi.
"Jumlah 21 DPP itu
sudah dua pertiga dari DPP seluruh Indonesia. Sehingga Haris Sudarno dan Samuel
Samson tidak lagi memiliki legitimasi sebagai pemimpin dua pertiga pengurus DPP
yang mengangkat mereka dalam KLB di Grand Cempaka telah mencabut mandat,"
kata Bambang.
Lebih lanjut Bambang
mengatakan, kemungkinan jumlah 21 DPP tersebut akan bertambah. Sebab, beberapa
pengurus masih menunggu rapat di daerahnya dan menyampaikan surat serupa ke
Jakarta.
"Ada beberapa
pengurus lain masih dalam bentuk komunikasi via WhatsApp, jadi belum dalam
bentuk surat resmi. Ini belum kami masukkan," tambahnya.
Bambang menyebut
pencabutan mandat dari kepengurusan Haris-Samuel sekaligus dilanjurkan
penyerahan dukungan ke Hendro. Rencananya, deklarasi dukungan untuk Hendro akan
digelar dalam waktu dekat ini.
"Kami mengajak
teman-teman yang lain bergabung, agar PKPI tidak lagi ada perpecahan. Dan
segera bekerja untuk mempersiapkan keikutsertaan dalam pemilu mendatang,"
pungkasnya.[Jpnn]