-->

Di Aceh Singkil, Gubernur Aceh Serahkan Lahan Sengketa Kepada Warga 22 Desa

16 Oktober, 2016, 20.01 WIB Last Updated 2016-10-16T13:02:12Z
ACEH SINGKIL - Gubernur Aceh yang diwakili oleh Kepala Dinas Sosial Aceh Al Hudri menyerahkan lahan perkebunan kelapa sawit seluas 347, 4 hektar kepada warga 22 desa di Kabupaten Aceh Singkil. Acara penyerahan lahan berlangsung di lapangan bola kaki Mariam Sipoli Desa Rimo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Minggu (16/10/2016).

Gubernur Aceh dr. H. Zaini Abdullah dalam kata sambutannya yang dibacakan oleh Kadis Sosial Aceh  Al Hudri menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT, dikarenakan pada hari ini telah dapat berhadir ditengah masyarakat Aceh Singkil dalam rangka kenduri rakyat atas penyerahan kebin dan peresmian kantor Koperasi Produksi Perjuangan bersama yang penuh persaudaraan, perdamaian dan dibalut dengan semangat kebersamaan.

“Selaku gubernur, saya  bangga dan mengucapkan selamat kepada warga 22 desa yang selama ini sangat gigih dalam memperjuangkan hak-haknya. Marilah kita jadikan hal ini sebagai sebuah pengalaman dalam mengelola dan menyelesaikan berbagai perkara perselisihan,” katanya.

"Kepada Bupati dan seluruh jajaran Pemda Kabupaten Aceh Singkil termasuk para kepala desa, imum mukim dan para camat untuk dapat mendukung Koperasi Produksi Perjuangan Bersama dan PT. Nafasindo dalam mengelola 347,4 hektar lahan baru milik masyarakat ini," pinta Abu Doto.

Dalam pidatonya, Gubernur Aceh menyatakan bahwa kerjasama Koperasi Produksi Perjuangan bersama dengan PT. Nafasindo adalah bentuk atau wujud dari " Public Private People Partnership". Untuk itu. Gubernur Aceh meminta kepada seluruh SKPA khususnya Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Perdadangan dan Industri dan koperasi Aceh untuk dapat menjadikan kerjasama ini sebagai pilot project pengembangan kawasan pertanian dan perkebunan rakyat dan private sector.

Mulai hari ini, lanjutnya, perselisihan paham atau sengketa lahan, kita nyatakan bersama, telah selesai. Dan kini saatnya kita bekerja membangun dan mengelola aset-aset ini untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat.

"Jadikanlah lahan 347,4 hektar sebagai modal dasar kebangkitan perkebunan rakyat Aceh Singkil yang dikelola secara profesional, produktif, dan bernilai tambah bagi kebangkitan ekonomi Aceh khusunya Aceh Singkil," ajaknya.

Sementara itu, Bupati Aceh Singkil, H. Safriadi, SH, dalam kata sambutannya mengatakan perjuangan  ini merupakan wujud nyata keseriusan pemerintah, untuk itu patut diucapkan rasa syukur, dikarenakan sengketa lahan masyarakat dengan perusahan akhirnya dapat ditempuh dengan jalur damai. Sehingga dapat terciptanya rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang dapat bermuara kepada kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, bupati mengatakan dengan dilakukan penyerahan lahan kepada masyarakat maka konflik antara masyarakat dengan PT. Nafasindo dianggap selesai.

"Di kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah sabar dan memberikan kepercayaan kepada pemerintah guna  menyelesaikan sengketa lahan," ujar Safriadi.

Sebelumnya, Ketua Panitia Ustad Sairun dalam laporannya menyampaikan bahwa  perjuangan rakyat untuk memperoleh hak atas tanah yang bersengketa antara masyarakat dengan PT. Nafasindo sudah berlangsung selama 17 tahun.

Sairun menyebutkan, pada usia yang ke 17 tahun akhirnya rakyat telah berhasil memperoleh haknya kembali.
"Keberhasilan masyarakat pada hari ini adalah berkat perjuangan rakyat, serta berkat tangan dingin dari Gubernur Aceh dan Bupati Aceh Singkil dalam menyelesaikan permasalahan," sebutnya.

Oleh karena itu, ia  mengajak kepada masyarakat untuk dapat memberi apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Gubernur Aceh dan Bupati Singkil. Menurutnya penyelesaian konflik ini hendaknya dapat menjadi pilot project dalam menyelesaikan konflik di daerah lainnya.

"Lahan ini akan dikelola dalam bentuk wadah koperasi dan kerja sama dengan perusahaan untuk kesejahteraan rakyat. Kami mengajak kepada masyarakat dari 22 desa yang berhadir untuk dapat  mendoakan Gubernur Aceh Dan Bupati Aceh Singkil  untuk dapat kembali melanjutkan pemerintahan kedepan ini,” ajaknya.[AS/Jml]
Komentar

Tampilkan

Terkini