IST |
JAKARTA - Politikus Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia terang-terangan
menolak partainya menjadi pengusung bakal calon Petahana Basuki Tjahaja Purnama
( Ahok) dalam Pilgub DKI tahun 2017. Dia tambah geram usai PDI Perjuangan turut
pula mengusung Ahok. Sebab, dia menilai, usai PDI Perjuangan bergabung, peran
Golkar seakan 'dikecilkan' karena Ahok dianggapnya terlalu dekat dengan partai
pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
"Setelah Ahok diusung oleh PDIP, Golkar sangat terlihat
'dikecilkan' makna dan posisinya secara politik," kata Doli melalui keterangan
tertulisnya, Selasa (18/10).
Doli menambahkan, saat Ahok tersandung polemik mengutip
Surah Al Maidah justru tak terlihat adanya kader PDIP yang membelanya. Justru,
Nusron Wahid yang Politikus Golkar yang sering membantu, bahkan pasang badan ke
Ahok.
"Pengurus/kader PDIP 'sepi' dari pembelaan terhadap
Ahok," katanya.
Doli yang tergabung dalam barisan Tokoh Muda Golkar ini
mengatakan, setelah Nusron Wahid melakukan pembelaaan ke Ahok dapat mencoreng
citra Partai Golkar. Dia menilai, saat ini, Partai Beringin dirusak oleh sikap
Nusron Wahid yang terus-terusan membela mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
"Antipati terhadap Ahok yang sudah meluas secara
nasional, saat ini diiringi pula dengan Antipati terhadap Nusron. Nusron dan
Golkar sekarang diposisikan sebagai kelompok yang berusaha 'membenarkan'
kesalahan yang telah dilakukan Ahok," ujarnya.
Selain itu, Doli menyebut merasa aneh dengan pembelaan
Nusron Wahid yang terus dilakukannya terhadap Ahok. Padahal, Ahok sendiri sudah
mengaku salah dan meminta maaf ke umat muslim atas sikapnya yang mengutip Surah
Al Maidah tersebut.
"Ahoknya saja sudah mengakui kesalahan dan meminta
maaf, tapi Nusron dan Golkar tetap 'ngotot' dan memaksakan seolah tidak ada
yang salah," katanya.
Apabila hal ini terus terjadi, Doli meyakini nantinya Partai
Golkar akan terus-terusan mendapat citra buruk oleh masyarakat karena menjadi
pengusung Ahok dan atas sikap Nusron Wahid tersebut.
"Kalau mayoritas masyarakat sudah menolak Ahok, lantas
untuk apalagi dasar Golkar tetap mempertahankan Ahok?" tukasnya. [Merdeka]