ACEH
UTARA - Pembangunan rumah miskin di kabupaten Aceh Utara diduga dipungut uang
hingga jutaan rupiah oleh oknum dinas Pekerjaan umum (PU) Cipta Karya setempat.
Menurut
sumber yang diterima LintasAtjeh.com, oknum tersebut memungut uang mulai dari
Rp 1 juta sampai 3 juta diduga untuk pembangunan rumah dhuafa. Namun, rumah
yang dijanjikan tersebut tak kunjung direalisasikan.
Menanggapi
hal itu, Kepala Dinas PU Cipta Karya Aceh Utara, Azmi yang dikonfirmasi
LintasAtjeh.com, Selasa (11/10/2016) membantah tudingan tersebut.
"Itu
tidak benar. Kami tidak pernah mengutip uang sepeserpun dari masyarakat,"
ucap Azmi.
Dia
menyebutkan, dalam membangun rumah dhuafa di Aceh Utara banyak tantangan.
Sebab, banyak calo rumah yang berkeliaran mengatasnamakan dari Dinas PU Cipta
Karya dengan meminta uang ke masyarakat dengan alasan akan dibantu pembangunan
rumah.
"Banyak
masyarakat yang datang ke kantor marah-marah mempertanyakan rumahnya ke kami.
Ternyata setelah kita tanya ke korbannya mereka adalah korban calo," ujar
Azmi.
Untuk
itu, dia menghimbau kepada masyarakat bahwa pembangunan rumah dhuafa itu gratis
alias tidak dipungut biaya. Menurutnya, jika benar masyarakat yang mengajukan
permohonan rumah tersebut memang layak untuk diberikan rumah maka oleh dinas
akan dibantu secara gratis.
Lebih
lanjut dia mengatakan, di Tahun 2016 ini pihaknya telah membangun 150 unit
rumah dhuafa, dan pengerjaannya sudah mencapai 80 persen bersumber dari Otsus
(otonomi khusus) dengan anggaran senilai Rp 85 juta/ per unit. Sedangkan untuk
tahun 2017 mendatang, pihaknya akan kembali merealisasikan sebanyak 180 unit
rumah bersumber dari Otsus. [Red]