IST |
“Tapi alasannya sangat
unik bila harus dilaksanakan di Jakarta,” demikian dikatakan Ketua Fokus GEMPAR
melalui siaran persnya kepada LintasAtjeh.com, Sabtu (22/10/2016).
Kata dia, kita menganggap
wajar bila keuchik sekali-kali pengen jalan-jalan ke luar daerah. Pasti irilah
melihat anggota DPR bisa studi banding.
“Pekerjaan keuchik
sehari-hari, 24 jam harus berurusan dengan masyarakat. Pasti perlu refreshing dan
menikmati dunia luar sambil pelatihan,” ujarnya menyindir.
Namun, lanjut Sirathallah,
yang paling menarik adalah siapa yang mengelola paket 6 milyar lebih ini,
sampai-sampai katanya Pemerintah Aceh Besar tidak tahu?
“Tidak mungkin! Hehehe,”
kekeh Sirathallah.[Rls]