-->


USAID Prioritas Aceh Jaya Hibahkan Buku Bacaan Berjenjang

30 September, 2016, 10.04 WIB Last Updated 2016-09-30T03:05:55Z

ACEH JAYA - Sebanyak 34 orang guru kelas awal, kepsek dan pengawas dari 9 SD/MI yang tergabung pada Gugus 1 Setia Bakti, Aceh Jaya, telah menyelesaikan tahapan Pelatihan Buku Bacaan Berjenjang selama 3 hari di SDN 11 Setia Bakti, Kamis (29/9/2016). Pada kegiatan tersebut, sekaligus dihibahkan sebanyak 4.896 eks Buku Bacaan Berjenjang kepada sekolah.

Saat pembukaan kegiatan, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Aceh Jaya, Edwar, S.Pd, memberikan apresiasi terhadap program B3 USAID Prioritas yang telah menghibahkan buku dan sekaligus memberikan pelatihannya.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena bukan hanya menghibahkan buku saja, tetapi juga melatih guru untuk mengerti bagaimana cara pemanfaatannya,” kata Edwar.

Ia juga berharap buku yang telah dihibahkan tersebut dapat dipergunakan dengan baik oleh sekolah penerima sesuai dengan pelatihan.

“Manfaatkan buku ini dengan baik, apalagi para guru kelas awal telah dilatih dan melakukan pelatihan secara langsung ke sekolah untuk mengetahui cara pengunaannya,” pintanya.

Sementara Program Asisten B3 USAID Prioritas Aceh Jaya, Said Ridha mengatakan buku B3 dibagi 6 kategori buku dengan tingkatan atau jenjang kesulitan, mulai dari yang sederhana untuk siswa yang baru belajar membaca, sampai yang tingkat kesulitannya semakin tinggi untuk anak yang sudah lancar membaca.

Masing-masing jenjang ditandai warna sampul buku yang berbeda. Misalnya, pada jenjang yang paling rendah (buku berwarna merah) hanya ada satu kalimat yang terdiri dari beberapa kata di setiap halaman, dan ada pengulangan struktur kalimat untuk memudahkan anak mempelajari dan memahami isi buku.

“Dengan dilatihnya guru dan menerapkan metode membaca ini, diharapkan siswa kelas awal bukan hanya mampu mengenal huruf dan membaca, tetapi juga mampu memahami isi bacaan,” tutup Said Ridha, Program Asisten B3 USAID Prioritas Aceh Jaya.[Rls]
Komentar

Tampilkan

Terkini