BANDA
ACEH
– Geurakan Marwah Aceh mengapresiasi Menkopolhukam yang sangat menghargai Aceh,
karena tanpa Aceh tidak ada Indonesia. Tapi tanpa Indonesia, Aceh sudah ada,
itu juga harus dipahami oleh pejabat Indonesia.
Oleh sebab itu, kami sebagai
Geurakan Marwah Aceh juga akan mempertahankan simbol-simbol kekuatan Aceh di
mata donya, simbol-simbol self goverment, dan tentu kita semua tetap merawat
perdamaian tersebut.
Hal tersebut disampaikan
Ketua Geurakan Marwah Aceh, Tgk. Syufaini Syekhy yang akrap disapa Tgk. Syekhy
ketika berbincang-bincang ringan dengan LintasAtjeh.com di salah satu cafe di Kota
Banda Aceh, Sabtu (17/9/2016).
Namun demikian, kata Tgk.
Syehky, kita meminta Pemerintah Pusat untuk tidak sama sekali melakukan
bentuk-bentuk intervensi terhadap politik pilkada di Aceh, dan tidak memihak kepada
salah satu calon kandidat.
“Justru kita mengharapkan
kedepan hubungan Aceh dengan Jakarta menjadi hubungan yang semakin harmonis bak
ibu dan bapak. Dan seterusnya kita meminta semua rakyat Aceh terus bersatu dalam
kesatuan dan persatuan untuk membangun Aceh yang adil, aman, damai dan sejahtera,”
ajak Tgk. Syehky yang juga Ketua Achehness Australia Association ini.
Namun, tentu perlu dukungan
semua rakyat Aceh tanpa terkecuali. Mari kita sukseskan pesta rakyat lima
tahunan ini dengan suka cita. Jangan karena beda pandangan politik, kita saling
bermusuhan, harus ada gelas yang pecah dan memisahkan jarak serta memisahkan
meja dalam menikmati kopi di warung yang sudah menjadi simbol kekeluargaan.
“Mari kita ciptakan pilkada
yangg bermartabat tanpa noda, demi melahirkan gubernur, bupati dan walikota yang
mampu mengeluarkan Aceh dari kemiskinan dan kebodahan. Itulah merdeka yang sesungguhnya
perlu kita raih bersama,” pungkas Tgk. Syekhy.[DW]