LANGSA
- Kabar kekisruhan yang muncul sesama staf
anggota DPR RI dari Komisi X terkait dana succes fee mega proyek di Universitas
Samudera (Unsam) Kota Langsa yang anggarannya sebesar Rp. 6.579.989.000, ditengarai
akan terus menyeret nama sejumlah oknum pejabat di negeri ini.
Indikasi kejahatan besar
yang diduga telah dilakukan oleh sejumlah oknum untuk mencari keuntungan
pribadi dan memperkaya diri sendiri melalui program pendidikan anak bangsa,
telah memunculkan keprihatinan serta protes keras dari para tokoh, juga
organisasi kepemudaan, khususnya yang berada di Kota Langsa.
Ketua Forum Pemuda Pemudi
Kota Langsa (FOPISA), yang juga mantan Ketua BEM Teknik Unsam Langsa Periode
2004-2005, Dely Novrizal, ST, saat berada di Trojan Kupi, Kamis (8/9/2016),
kepada LintasAtjeh.com menyampaikan dirinya turut merasa prihatin atas kabar
kekisruhan pembagian dana succes fee mega proyek Unsam Langsa yang telah
menyeret nama anggota DPR RI dari Partai Demokrat, kelahiran Desa Alue Kumba,
Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur Muslim, SHI, MM, serta Rektor Unsam Drs.
Bachtiar Akob, MPd.
Dely Novrizal menegaskan
bahwa Forum Pemuda Pemudi Kota Langsa (FOPISA) beserta sejumlah organisasi
lainnya sedang menggalang massa dan mahasiswa untuk melakukan aksi unjuk rasa
dalam upaya mendesak pihak penegak hukum agar segera mengusut tuntas terkait
dugaan berbagai permasalahan yang terjadi pada proyek pembangunan gedung di
Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi Unsam Langsa.
"Kami sudah gerah
melihat kepemimpinan Rektor Unsam, Bachtiar Akob yang selama ini terkesan
kurang memperhatikan SDM Alumni Unsam dan diduga terlalu banyak mengintimidasi kegiatan
organisasi kemahasiswaan. Sudah selayaknya Bachtiar Akob dicopot dari jabatan
Rektor Unsam," tutup Dely Novrizal, ST.
Hal senada juga diungkapkan
oleh Hermansyah, S.Sos, alumni
Universitas Zawiyah Cot Kala (IAIN Cot Kala) Kota Langsa Periode 2012-2015,
yang juga mantan Sekjen KOPAZKA.
Hermansyah menyatakan
kesiapan dirinya untuk menggelar aksi unjuk rasa secara besar-besaran demi
penyelamatan dunia pendidikan dan generasi muda di Kota Langsa khususnya, dan
Provinsi Aceh pada umumnya.
Herman juga menghimbau
kepada oknum yang terlibat dalam kasus tersebut agar jangan coba-coba
mengedepankan sikap premanisme dengan cara melakukan pengancaman serta
menakut-nakuti 'akan membunuh' pihak-pihak yang mempublikasi tentang
permasalahan kekisruhan dana succes fee proyek pembangunan di Unsam.
"Ini negara hukum bung!
Saya siap untuk mengorbankan nyawa saya, dan saya menghimbau kepada tim lobby
anggota DPR RI dari Komisi X tersebut agar jangan coba-coba melakukan
pengancaman serta negosiasi dengan para aktivis dan insan pers yang mengawal
kasus besar ini," tegas Hermansyah, S.Sos. [Zf/Wr]