ACEH
BESAR - Ketua Fokus GEMPAR Aceh Besar menyayangkan terkait
pernyataan Camat Darul Imarah yang mengharuskan keuchik berkonsultasi selalu
dengan camat dan tokoh. Itu adalah pembodohan publik dan tidak ada aturan itu.
“Perjuangan Forum Keuchik
Darul Imarah sebagai representatif dari masyarakat yang dipimpinnya tidak bisa
dikatakan tidak sah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Sirathallah
kepada LintasAtjeh.com, Senin (5/9/2016).
Camat itu, kata dia,
merupakan perpanjangan tangan bupati, tidak dipilih langsung oleh rakyat.
Sedangkan keuchik dipilih langsung oleh rakyat. Kewenangan dan kebijakan keuchik
atas persoalan masyarakatnya lebih nyata dan relevan.
“Artinya, keuchik itu
adalah tokoh masyarakat yang paling tahu persoalan dan solusi yang dihadapi
rakyatnya. Sehingga peran para keuchik merupakan ujung tombak pembangunan kesejahteraan rakyat,”
tandasnya.
Menurut Sirat, Kecamatan
Darul Imarah adalah daerah paling luas dan terbanyak jumlah penduduknya dalam
Kabupaten Aceh Besar dan berbatasan dengan Ibukota Provinsi Aceh.
Kemudian, potensi ekonomi
daerah sudah semakin bergeser dari lahan pertanian yang semakin sedikit karena
pembangunan infrastruktur yang semakin dibutuhkan. Akses perhubungan yang
sangat lancar dan serta pertumbuhan penduduk yang sangat cepat tidak sebanding
dengan kemampuan Pemkab Aceh Besar untuk mengelola dan membangun sumber daya
manusia baik dari sisi stimulus anggaran untuk mendorong perekonomian dan lain
sebagainya.
“Sangat berbeda dengan
Ibukota Provinsi Aceh yang saat ini sangat membutuhkan lahan untuk pengembangan
kota dan keuangan yang cukup untuk pemberdayaan ekonomi. Ini akan sangat
terintegrasi bila ditarik garis dan akan menjawab beberapa persoalan, antara
lain untuk percepatan kesejahteraan rakyat dan pembangunan infrastruktur yang
merupakan kebutuhan dasar untuk pertumbuhan ekonomi baru. Sehingga menjadikan
Darul Imarah sebagai bagian ibukota adalah solusi paling bagus dan konstruktif,"
ungkap Sirat.[DW]