BANDA
ACEH
- Belum lama acara pelantikan pengurus DPD KNPI versi Fadh EL Fouz Arafiq di
Aceh yang berlangsung di Anjong Mon Mata, komplek Pendopo Gubernur Aceh, 25
September 2016 berlangsung, telah
dinodai sebuah insiden tak sedap. Sejumlah pengurus mengaku kecewa dengan
perubahan surat keputusan kepengurusan yang dibacakan panitia menjelang
pelantikan.
“Kok sekretarisnya sudah berubah,
kapan SK nya diganti, kenapa tidak sama dengan SK yang kami pegang,” gugat
seorang pengurus saat mendengar nama-nama yang dipanggil ke panggung untuk
dilantik.
Pengurus yang enggan
disebut nama itu merasa heran saat nama Muhammad Hasan Di Bangka dipanggil
panitia untuk maju ke depan dengan jabatan Wakil Ketua I Bidang Keorganisasian
padahal sejak Musdalub digelar pada Februari 2016 lalu, nama Muhammad Hasan
sudah ditetapkan sebagai Sekretaris DPD KNPI Aceh versi Fadh EL Fouz Arafiq.
“Kami kecewa juga karena
kami tahu bagaimana pengorbanan dia (Muhammad Hasan) dalam merintis KNPI versi
Fadh EL Fouz Arafiq di Aceh, sangat berat dan penuh tantangan,” timpal pengurus
lainnya sambil meminta jangan sebut nama dengan dalih takut dipecat.
Rasa kecewa juga ditunjukan
sejumlah pengurus daerah tingkat II (kabupaten/kota). Mereka lebih memilih
segera pulang ke daerah masing-masing tanpa mau mengikuti rakerda dan arahan
sang ketua umum organisasi kepemudaan yang sedang dilanda dualisme kepengurusan
di tingkat pusat hingga ke daerah itu.
“Kami memilih pulang ke
Sabang saja,” ujar Safrizal usai melihat kejadian memalukan saat pembacaan
nama-nama pengurus berlangsung.
Pengurus asal Kota Sabang
itu seperti tak tergiur dengan acara rapat kerja dan arahan sang Ketum, Fadh EL
Fouz Arafiq yang diselenggarakan di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh.
“Saat berjuang sama-sama,
begitu sedikit berhasil sudah main singkir menyingkir, tak etis,” ujar Safrizal
dengan wajah lesu.
Pantauan wartawan, saat
nama Muhammad Hasan dipanggil panitia untuk maju ke panggung dengan jabatan
Wakil Ketua I Bidang Organisasi, yang bersangkutan sempat berdiri lama dibawah
sebagai sikap tak terima atas pergantian posisi tanpa pemberitahuan dan
terkesan mempermalukan dirinya di depan umum.
“Padahal sebelumnya sudah
ada perjanjian, kalau mau diganti bukan begitu caranya,” ujar sebuah sumber
saat dimintai pendapat terkait insiden itu.
Ketua DPD KNPI versi Fadh
EL Fouz Arafiq, Zikrullah Ibna kepada LintasAtjeh.com mengakui adanya
pergantian mendadak posisi sekretaris. Sebelumnya dijabat Muhammad Hasan Di
Bangka dan saat pelantikan jabatan sekretaris sudah dipangku oleh ketua panitia
acara pelantikan, Yudi Syukran.
“Yang berganti cuma jabatan
sekretaris saja,” ujar Zikrullah tanpa menyebut apa penyebab sehingga terjadi
pergantian yang terkesan mendadak itu.
Seperti diketahui, acara
pelantikan yang dirangkai dengan agenda rapat kerja daerah (Rakerda) KNPI ini,
batal dibuka oleh Gubernur Aceh dr. H. Zaini Abdullah. Hanya kepala Badan
Kesbangpol Linmas Aceh, Saidan Nafi saja yang terlihat hadir.
Ketua KNPI Aceh pertama
versi Fadh EL Fouz Arafiq, Zikrullah Ibna dalam sambutannya mengatakan rasa
syukur karena telah mampu melalui masa proses yang panjang sehingga sampai pada
pelantikan.
Pada kesempatan itu, Ibna
mengajak para pemuda di Aceh untuk berperan aktif dalam mengisi pembangunan
bagi masa depan Aceh yang lebih baik.
“Pemuda adalah garda
terdepan dalam pembangunan Aceh. Oleh karena mari kita membangun Aceh secara
bersama-sama sesuai dengan kemampuan dan kapasitas kita masing-masing,”
ajaknya.
Selain melakukan
pelantikan, KNPI Aceh juga menandatangani petisi Pilkada damai yang dilakukan
oleh seluruh tamu undangan yang hadir.
Pada kesempatan tersebut
turut hadir Ketua Partai Golkar Aceh TM. Nurlif, Sekjen DPP KNP Fadli Alimi
Hasyim beserta rombongan, perwakilan Ormas, OKP dan Paguyuban, serta puluhan
tamu undangan lainnya.[Tim]