IST |
Cangkir yang Kedua
Karya : Febrian Melinda
Aku pernah lupa dengan indahnya
bunga yang sebenarnya
Aku terlena dengan racun di dalam
madu
Jauh dari hakikat kepompong
Diri tak mengikut hati Hati tlah
dipenuhi kabut hitam dunia
Sebuah cangkir terhias ukiran nan
cantik
Ia diberinya dengan percuma
Namun, tak pintar akal layaknya
elang
Memilah mana daging mana rumput
Kini..
Bagai ulat yang merindukan kupu –
kupu
Sesalan kembali menjadi debu
Aku telah memilih
Jalanku mungkin bukan mereka
Jalanku mungkin bukan yang
sempurna
Aku pernah ada di masa itu
Masa dimana kapal karam di dalam
lautan lepas
Tak lagi punya nafas untuk
sekedar berpamitan
Kini..
Tuhan bersahabat
Menghukum telak kekalahan raga
Sadar benar benar sadar
Cangkir kedua kembali dibungkus
Tetap dengan keindahannya
Sungguh tak terkira bunga taman
hidup kembali