IST |
RIAU
-
Polisi dari Polda Riau mengancam menjadikan sejumlah wartawan di Pekanbaru
sebagai tersangka menyusul beredarnya foto sejumlah petinggi Polda Riau dan
Mabes Polri dengan Bos PT Andika Pratama Sawit Lestari (APSL), tapi polisi
membantah melakukan ancaman kepada wartawan.
Seorang wartawan di
Pekanbaru menjelaskan, ancaman diterima oleh sejumlah wartawan sekitar pukul
02.00 dinihari, Jumat (09/09/2016), lewat SMS yang dikirim oleh Kabid Humas
Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo
"Kalian harus minta
maaf dan datang ke Polda. Kalau tidak, kalian semua akan kami jadikan
tersangka," kata wartawan sumber Rimanews, membacakan isi SMS Guntur.
Dia menjelaskan, ancaman
itu diterima oleh wartawan menyusul beredarnya foto yang memperlihatkan
kongko-kongko petinggi APSL dengan sejumlah perwira polisi di Riau, ytang
beredar di media sosial dan diberitakan oleh wartawan.
Dihubungi oleh Rimanews,
Guntur membantah telah mengancam wartawan.
"Tidak benar itu.
Saya tidak pernah mengancam. Ngapain juga saya ngancam-ngancam. Ini saya lagi
mau makan siang sama wartawan di Riau, masih macet," kata Guntur lewat
sambungan telepon siang ini.
SMS ancaman kepada
sejumlah wartawan di Pekanbaru, hari ini beredar di kalangan wartawan di
Jakarta.
Salah satu SMS itu
berbunyi: “Kamu masih anggap remeh
permasalahan tsb, saya sdh menawarkan utk bicarakan solusinya tapi tanggapanya
landai saja , baiklah kalau begitu kasus ini akan berlajut......saran saya
besok kamu dg teman2 lain yg terlibat dlm percakapan yg sdh terekam sesuai dg
hasil lidik kami (nama sejumlah wartawan, Red.) terkait dg 'Foto para pejabat
Polda riau yg kongkow2 dg di hotel GC' agar minta maaf di depan para awakmedia
baik lokal maupun nasional bak media cetak, media on line dan media TV dan
radio utk meluruskan duduk permaslahan dan meminta maaf atas munculnya berita
tsb .... Jika tidak dilaks maka upaya hukum dr kami akan dilakukan ..... Tks.”
Dari Jakarta, Kadiv Humas
Mabes Polri, Irjen Boy Rafli mengaku belum mengetahui ada ancaman polisi
terhadap wartawan di Pekanbaru.
"Saya belum tahu.
Lagi pula ngapain polisi ancam wartawan. Polisi takut kali sama wartawan,"
ujar Boy saat dihubungi Rimanews.
Boy menjelaskan, Propam
Mabes Polri telah memeriksa sejumlah polisi yang berfoto dengan bos APSL.
"Propam sudah ke
Riau. Kami proaktif memeriksa. Kami yang datang ke sana. Sudah selesai
pemeriksaannya. Minggu depan baru bisa diumumkan, karena sekarang baru
dilaporkan ke pimpinan," ujar Boy.
Pekan lalu PT APSL menjadi
sorotan media, setelah tujuh polisi hutan dan penyidik dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang melakukan inspeksi mendadak di lahan APSL,
dilaporkan disandera sekelompok orang saat hendak menyegel lahan yang terbakar.[Rimanews]