LHOKSEUMAWE -
Penambahan keamanan Bantuan Kendali Operasi (BKO) menjelang Pilkada 2017 di
Aceh dinilai tidak perlu dilakukan karena situasi di Aceh masih sangat
kondusif. Bahkan hal tersebut juga bukan harapan dari masyarakat Aceh yang
masih ingin menikmati kedamaian dibawah payung NKRI.
“Kami menilai dengan
dilakukan penambahan BKO maka trauma lama akan timbul kembali, berikan
kenyamanan kepada masyarakat untuk menikmati perdamaian ini. Kondisi Aceh masih
sangat kondusif apalagi Polisi organik dan TNI juga sudah banyak disini,”
ungkap Ketua Umum Asosiasi Pemuda Pasee (APP), Fadel Aziz Pase, SH, Minggu
(18/9/2016).
Menurutnya, rakyat Aceh
saat ini dalam kedewasaannya semua menginginkan Pilkada berjalan secara
demokratis, sehingga hasilnya dapat memberikan harapan yang lebih baik untuk
masyarakat di Aceh. Dan, katanya, penambahan keamanan BKO bukan solusinya.
Dikatakannya lagi,
diharapkan semua pihak agar secara bersama menjaga perdamaian yang telah ada di
Aceh, dengan saling bersilaturrahmi dan menghargai satu sama lain. Perdamaian
sangat mahal harganya, jangan ada lagi pertikaian di Aceh apalagi hanya karena
persoalan Pilkada, karena kekerasan tidak akan membawa hasil yang
sebaik-baiknya.
“Berikan hak kepada
masyarakat Aceh untuk menjaga perdamaian, dan hak untuk memilih pemimpinnya
sendiri. Para politisi jangan membuat polemik yang membuat rakyat Aceh takut,
situasi masih sangat kondusif dan sekali lagi kami tekankan penambahan BKO di
Aceh tidak perlu dilakukan,” ujarnya kepada LintasAtjeh.com.
Seperti diketahui,
pemilihan kepala daerah di Aceh digelar 15 Februari 2017. Pemilihan tersebut
digelar serentak antara pemilihan gubernur dan wakil gubernur Aceh dengan
pemilihan 20 bupati/walikota dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh.[Rls]