-->

Pembangunan Gedung Obat Instalasi Farmasi Agara Diduga Sarat Masalah

22 September, 2016, 01.23 WIB Last Updated 2016-09-21T18:23:59Z
ACEH TENGGARA - Salah satu proyek Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara mendapat sorotan. Kali ini mengenai pembangunan gedung obat instalasi farmasi kabupaten yang diduga sarat masalah.

Proyek yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani Kutacane, tepatnya di belakang kantor Dinas Kesehatan, menelan anggaran sebesar Rp. 3.992.300.000 dalam pembangunannya. Anggaran yang bersumber dari APBK DAK Tahun 2016 itu dilaksanakan oleh PT. JIBAN AMAN SENTOSA dan CV. RAFARSA KARYA sebagai konsultan pengawas.

Dalam pelaksanaannya, patut dicurigai pihak pengembang sengaja menggelembungkan anggaran untuk pekerjaan konstruksi tersebut guna mencari keuntungan pribadi. Pasalnya, dengan nilai kontrak hampir mencapai 4 miliar, pengembang tidak nenggunakan jasa konsultan dalam perencanaannya. Hanya dilakukan dengan cara perencanaan sederhana, yang artinya perencanaan tersebut terkesan abal-abal dan menguntungkan pihak tertentu.

Mengingat besarnya anggaran itu, kuat dugaan perencaan tersebut juga disertai dengan anggaran pengadaan tanah. Namun faktanya, gedung tersebut dibangun di atas tanah Pemda, yang luasnya kurang lebih 40 x 30 m.

Sementara itu, hasil pantauan LintasAtjeh.com di tempat itu, Selasa (20/09/2016). Timbunan bangunan tersebut diragukan, tanah, pasir, kerikil serta batu bata bercampur jadi satu. Hal itu dinilai akan mengurangi kualitas pondasi lantai. Disisi lain, pembangunan pagar pada proyek tersebut disinyalir kuat tidak sesuai spek.

Mengingat, sebelah utara bangunan berbatasan langsung dengan sebuah rumah ibadah yang telah memiliki pagar sendiri. Itu artinya volume pagar akan jelas berkurang.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak pengembang dan pelaksana proyek belum berhasil dikonfirmasi.[MSR]
Komentar

Tampilkan

Terkini