ABDYA
-
Anggota DPR Aceh dari Daerah Pemilihan
9, Tgk. Khalidi mengajak petani dan para pekebun di Aceh Barat Daya
untuk mengembangkan kembali tanaman Lada.
“Setelah saya pulang dari
Spayol, ternyata peluang komoditi lada asal Aceh di sana sangat bagus, mereka
siap menampung berapapun Lada Aceh,” ujar Tgk. Khalidi melalui pesan singkat
yang diterima LintasAtjeh.com, Rabu
(31/8/2016) dalam kunjungan reses ke II Abdya, Aceh Selatan, Subulussalam dan
Singkil.
Politisi dari Partai Aceh
itu bersemangat untuk mengajak masyarakat mengganti tanaman sawit dengan lada
setelah bertemu sang Walikota Spanyol.
“Saya saja terkejut,
ternyata mereka masih sangat menyukai lada Aceh. Dalam pertemuan itu, lada jadi
pembahasan bukan soal politik pilkada,” lapornya.
Peluang besar ini menjadi
beban berat politisi itu untuk segera terealisasi. Meskipun terlambat, mantan
kombatan itu tetap mengajak masyarakat Abdya terutama para pekebun untuk segera
memulai penanaman kembali komoditi ini yang sempat membuat rakyat di Aceh bisa
makmur.
“Lada Aceh sudah terkenal
sejak ratusan tahun lalu, jauh sebelum negara ini terbentuk. Jadi kita tak
salah untuk kembali menanam komoditi nenek moyang dulu,” ujarnya mengembalikan
memori sejarah kejayaan.
Peluang besar dari Spayol
berkat kunjungan para anggota DPR Aceh ke beberapa negara di Eropa itu
ditanggapi serius instansi terkait di Abdya. Pihak Dinas Perkebunan Abdya
sendiri langsung menetapkan komoditi lada sebagai prioritas pengembangan pada
tahun ini.
“Maka dengan kepergian
beliau (Tgk. Khalidi) ke Spayol, pihak kami mengajak masyarakat Abdya untuk
menanam kembali lada secara perdana dan tahap pertama minimal seluas 400 hektar,”
tekad Kadishutbun Abdya, Maswadi.
Kadishutbun Abdya itu juga
sangat senang dan memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada anggota
dewan asli putra Abdya itu.
“Kami pihak dinas sangat
setuju 100% dengan program penanaman lada yang akan diperioritaskan oleh Gure
kita Tgk. Khalidi. Masa reses II ini merupakan kerja Anggota Dewan, diluar
gedung hingga menjumpai daerah. Pelaksanaan tugas ini harus bisa menampung
aspirasi serta melaksanakan fungsi pengawasan, dan kunjungan kerja ini bisa
dilakukan secara perseorangan maupun secara berkelompok," ucapnya.[DW]