IST |
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
meminta agar perusahaan di Indonesia terus meningkatkan kualitas laporan
tahunannya agar memiliki karakter dan mampu berkompetisi lebih luas lagi.
“Semakin banyak perusahaaan di Tanah Air yang terus
memberikan laporan keuangan terbaik sehingga mempunyai karakter tersendiri juga
mampu berkompetisi di tingkat Asia Tenggara,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK
Muliaman D Hadad saat menggelar Annual Report Award (ARA) 2015 yang bertempat
di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, dalam siaran persnya yang diterima redaksi LintasAtjeh.com, Selasa (27 September 2016).
Perhelatan ini sendiri merupakan ajang penghargaan kepada
perusahaan yang dianggap memiliki catatan kinerja laporan keuangan terbaik
tahun 2015.
"Presiden Jokowi minta kita membangun keunikan. Harus
siap untuk bersaing di negara-negara AS1EAN. Menuju siap bersaing itu, salah
satunya dengan tata kelola keterbukaan informasi perusahaan di Indonesia,"
ujar Muliaman.
Menurut Muliaman, penilaian terhadap perusahaan dilakukan
berdasarkan praktik pengelolaan keterbukaan informasi ke publik. Perhelatan ARA
tahun ini merupakan ajang ke 15 yang dilaksanakan sejak OJK terbentuk tahun
2002. Sedangkan pada pelaksanaan ARA 2105 saat ini mengusung tema
"Selamanya Indonesia".
Muliaman kembali mengatakan, melalui penataan dan laporan
keuangan perusahaan secara baik, dapat juga menggaet minta investor untuk
melakukan kegiatan usaha di Indonesia.
Dia ingin pada tahun-tahun selanjutnya perusahaan di
Indonesia yang memiliki kriteria tata pengelolaan keterbukaan informasi secara
baik di level Asia Tenggara terus bertambah jumlahnya dari yang lalu.
"Tahun depan harus ada 10 perusahaan," tutur Muliaman.
Sementara, Ketua Panitia Penyelenggara ARA 2015 yang juga
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida menyatakan, ajang seperti
ini amat penting untuk Pemerintah Indonesia sehingga diketahui perusahaan mana
saja yang telah menerapkan keterbukaan informasi.
Perusahaan yang menerapkan tata laporan keterbukaan
informasi secara baik, tutur Nurhaida, berarti juga ikut mendukung terwujudnya
peningkatan perekonomian nasional secara berkesinambungan.
"Komitmen kami untuk mendorong good governance ke
perusahaan di Indonesia agar terus meningkatkan pelaksanaan tata kelola yang
baik dalam menjalankan kegiatan usahanya," kata Nurhaida.
Menurut dia, terciptanya tata kelola keterbukaan informasi
secara baik di perusahaan ikut membantu pembiayaan pembangunan dan
infrastruktur yang sedang digalakkan pemerintah.
Pada pelaksanaan ARA 2015 ini, Nurhaida mengungkapkan,
sebanyak 303 perusahaan yang berpartisipasi tercatat memiliki laporan keuangan
secara baik. Jumlah tersebut meningkat dari tahun lalu yaitu 294 perusahaan.
"Untuk peserta ada 303 perusahaan, meningkat 3,06%
dibandingkan tahun 2014 sebesar 294 perusahaan," ucap Nurhaida.
Bukan hanya itu saja, jumlah partisipasi Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) pada tahun ini juga bertambah, bahkan amat signifikan. Tercatat,
pelaksanaan ARA sebelumnya hanya tiga BPR yang menjadi peserta, namun kini
jumlahnya mencapai 11 BPR.
Bertambahnya jumlah BPR yang menjadi peserta, kata Nurhaida,
menjadi alasan untuk membuat penilaian khusus kategori BPR pada tahun
mendatang. [Red]