ACEH
SINGKIL - Apabila nanti menjadi orang nomor satu di Aceh, Muzakir
Manaf mengatakan akan membawa Aceh ke arah yang lebih baik dengan dilandasi
kebijakan yang tepat dengan program bukan yang sudah dilakukan. Tentunya dengan
membuat satu konsep strategi khusus pembangunan yang pertama di Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Calon
Gubernur Aceh Muzakir Manaf didampingi pasangannya TA Khalid, saat mengukuhkan Adik
Kakak Mualem sebagai Tim Pemenangan Pilkada Calon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh
2017, bertempat di Kantor Adek Kakak Mualem Jln. Bahari Desa Pulo Sarok Simpang
Pelabuhan Lama Singkil, Kamis (8/9/2016).
Mantan Panglima GAM yang
saat ini masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh ini menyampaikan tentang pembangunan
jalan penghubung tetap dilanjutkan, termasuk rencana pembangunan jalan
sepanjang 100 km yakni menghubungkan Subussalam-Singkil-Kotacane.
“Termasuk pembangunan sarana
air bersih dan pasokan listrik yang memadai untuk menunjang pembangunan,”
katanya.
Selain itu, akan membuka dan
mengajak investor sekaligus meyakinkan mereka agar mau berinvestasi di Aceh. Sehingga
dapat membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat Aceh.
“Kami akan bekerja untuk
membela hak-hak rakyat dan kami akan berupaya melobby ke pemerintah pusat agar
dana otsus yang hanya berlaku sampai tahun 2027 tetap dilanjutkan untuk
selamanya demi kemakmuran rakyat Aceh,” demikian orasi politik Calon Gubernur
Aceh dari Partai Aceh ini.
Sementara, Ir. T.A Khalid
yang akan mendampingi Mualem sebagai Calon Wakil Gubernur Aceh ini menegaskan
bahwa selama ini pembangunan Aceh dilakukan tanpa arah atau konsep yang jelas.
Oleh karena itu, kami akan
berupaya bekerja maksimal agar pembangunan di Aceh ini tepat guna dan dapat
dinikmati oleh masyarakat yang disebut dengan kemakmuran rakyat Aceh.
“NKRI dibangun atas dasar
keinginan yang kuat dari pendiri bangsa ini, dimana negara kita ini adalah
negara kepulauan oleh karena itu kita perlu dipersatukan yaitu dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk membangun Aceh perlu pemahaman yang
konkrit tidak bisa dibangun atas dasar keinginan saja akan tetapi harus dibangun
dengan pemahaman dan mengenal Aceh secara utuh,” pungkas TA Khalid.[As/Jml]