LHOKSEUMAWE - Pimpinan Redaksi Media Online Lintas Atjeh.com menyayangkan sikap dan
ucapan oknum anggota DPRK Aceh Tamiang dari Partai Gerindra beberapa waktu lalu
yang diduga melecehkan salah satu wartawan Lintas Atjeh peliputan Aceh Tamiang.
Pimred Lintas Atjeh.com, Ari Muzakki menuntut oknum anggota dewan yang
berasal dari Dapil II Aceh Tamiang berinisial SS untuk segera meminta maaf
kepada para awak media liputan Aceh Tamiang, baik media cetak, elektronik dan
online.
"Ucapan anggota dewan berinisial SS dinilai menghina profesi wartawan.
Oknum itu mengatakan wartawan Lintas Atjeh 'Cilet-Cilet'. Maksudnya apa?"
tanya Ari Muzakki heran.
Sangat kami sayangkan, lanjutnya, ucapan oknum tersebut dengan menyebut
wartawan Lintas Atjeh sebagai wartawan 'Cilet-Cilet'. Apa karena dugaan
penyelewengan anggaran aspirasi dewan yang diduga berbau korupsi terendus
wartawan Lintas Atjeh kemudian kalap dan menghina profesi wartawan sekenanya.
"Dia khan wakil rakyat yang terhormat, kalau mau kasih masukan dan
kritik tentu dia bisa sampaikan yang sopan dan beretika. Bukan seperti itu,
merendahkan profesi wartawan. Tapi mungkin dia sudah tahu resiko
ucapannya," ujar Ari Muzakki, Senin (20/9/2016).
“SS harus berani menjelaskan siapa wartawan yang dimaksud itu, kami pikir
masih ada banyak bahasa yang lebih bijak dan santun kalau niat dia mau
menasehati wartawan," tandasnya lagi.
Dalam bekerja, kata dia, wartawan Lintas Atjeh juga berpedoman dengan kode
etik jurnalistik dan UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, BAB II Asas, Fungsi,
Hak,Kewajiban dan Peranan Pers, Pasal 5 ayat 1, 2 dan 3.
Menyikapi perilaku oknum anggota DPRK Aceh Tamiang dari Partai Gerindra
Dapil II, Pimred LintasAtjeh.com menuntut SS, 1 x 24 jam untuk meminta maaf
melalui media cetak, elektronik dan online.
"Saya minta SS, dalam waktu 1 x 24 jam untuk segera minta maaf
khususnya kepada Media Online Lintas Atjeh. Apabila tidak diindahkan, maka
redaksi akan menempuh jalur hukum dengan tuduhan melecehkan dan mencemarkan
nama baik media kami," tuntut Pimred LintasAtjeh.com sembari mengatakan
mungkin sekarang baru menghina wartawan Lintas Atjeh, tidak menutup kemungkinan oknum
tersebut akan berperilaku sama untuk menghina wartawan lain.[Red]